REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya belum mengizinkan objek wisata untuk beroperasi hingga 24 Mei 2021. Pengelola objek wisata di Kota Tasikmalaya diminta lebih dulu mempersiapkan sarana dan prasarana terkait protokol kesehatan (prokes) sebelum kembali diizinkan beroperasi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan, pihaknya sengaja belum mengizinkan objek wisata dibuka. Meski status Kota Tasikmalaya sudah zona oranye (risiko sedang), pihaknya ingin hati-hati lantaran saat ini masih dalam suasana libur Lebaran.
"Jadi kita memang sengaja seminggu ini belum buka tempat wisata. Kita cooling down dulu, lihat situasi dulu," kata dia Kamis (20/5).
Ia mengaku telah memberi instruksi kepada dinas terkait untuk membina pengelola wisata sebelum kembali diizinkan beroperasi. Pembinaan yang dilakukan terkait penerapan prokes di objek wisata.
Menurut dia, saat ini masih kental dengan suasana libur Lebaran. Meski status Kota Tasikmalaya sudah zona oranye, dibukanya objek wisata dapat menimbulkan kerumunan jika tak dipersiapkan dengan baik.
"Pak Plt (Wali Kota) minta agar tutup dulu, sekaligus melakukan pembinaan sebelum diperbolehkan buka. Kemungkinan minggu depan dibuka, tapi kita akan evaluasi dulu. Kalau sudah siap, kita akan buka," kata dia.
Selain memastikan kesiapan objek wisata dalam menerapkan prokes, Pemkot Tasikmalaya juga ingin melihat perkembangan kasus Covid-19 sebelum memutuskan membuka kembali objek wisata. Dengan begitu, aktivitas wisata diharapkan tak akan menambah penyebaran kasus Covid-19."Alhamdulillah data sekarang turun trennya. Mudah-mudahan minggu depan bisa dibuka," kata dia.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga Kamis, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah itu berjumlah 6.637 kasus. Sebanyak 262 orang masih menjalani isolasi, 6.248 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 127 orang meninggal dunia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika