Sleman Target Turunkan 50 Persen Penularan DBD
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas Dinas Kesehatan melakukan pengasapan (fogging) di permukiman warga untuk mengendalikan perkembangbiakan nyamuk penyebaran virus dengue. | Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman, DIY, meluncurkan secara resmi program pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) lewat penerapan nyamuk ber-Wolbachia. Bupati Sleman, Kustini Purnomo mengatakan, program Si Wolly Nyaman ini satu bentuk komitmen terhadap kesehatan warga.
Kustini menyebut, kerja sama Sleman dalam pelaksanaan program tersebut dimulai sejak awal penelitian WMP Yogyakarta. Ditandai pelepasan nyamuk skala kecil di Kronggahan dan Nogotirto pada 2014, didapatkan keberhasilan efikasi 77 persen.
Peluncuran ditandai penyerahan ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia oleh Kepala Dinas Kesehatan Sleman kepada Bupati Sleman. Ia berharap, keberhasilan program tersebut juga akan dirasakan langsung manfaatnya oleh warga Sleman.
"Manfaat program ini untuk mengurangi kasus penularan DBD lokal Sleman, minimal sampai 50 persen," kata Kustini di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Jumat (21/5).
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo menyampaikan, implementasi program tersebut dilaksanakan melalui sejumlah tahapan. Meliputi pelatihan, sosialisasi, sampai pendataan orang tua asuh ke lokasi-lokasi target.
Selain itu, penerapan program dilakukan melalui penitipan ember yang berisi telur nyamuk ber-Wolbachia kepada orang tua asuh, monitoring populasi nyamuk, hingga penarikan ember telur. Lokasi penyebaran tersebar di seluruh Sleman.
"Ada sebanyak 22.323 lokasi di wilayah Sleman yang nantinya akan menjadi tempat peletakan ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia," ujar Joko.