REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang membuka dua pusat vaksinasi massal pada Senin (24/5). Pemerintah Jepang berjuang untuk segera memvaksinasi sebagian besar penduduk lansia terhadap Covid-19 sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo.
Pusat-pusat vaksinasi di Tokyo dan Osaka akan memberikan vaksin ke ribuan orang setiap hari ."Lebih baik melaksanakannya lebih awal. Semuanya berjalan cukup lancar secara keseluruhan," kata Tetsuya Urano (66 tahun), seorang warga Tokyo.
Bertempat di sebuah gedung yang biasanya digunakan untuk administrasi pajak, fasilitas vaksinasi Tokyo akan beroperasi 12 jam sehari untuk memberikan suntikan vaksin kepada sekitar 10 ribu orang per hari selama tiga bulan ke depan. Sementara fasilitas vaksinasi di Osaka, kota metropolis barat Jepang, akan memberikan sekitar 5.000 suntikan vaksin dalam sehari.
Fasilitas vaksinasi massal juga direncanakan untuk Nagoya, Kobe, dan kota-kota besar lainnya.Perdana Menteri Yoshihide Suga bulan lalu memerintahkan Kementerian Pertahanan mendirikan pusat-pusat untuk mempercepat program vaksinasi Covid-19 di Jepang.
Gelombang infeksi keempat di Jepang telah membuat pihak berwenang memberlakukan status keadaan darurat yang mencakup sebagian besar wilayah negara itu, termasuk Tokyo.
Gelombang infeksi baru itu telah meningkatkan kekhawatiran tentang keputusan untuk melanjutkan Olimpiade Tokyo yang akan dimulai pada 23 Juli.Status keadaan darurat akan berakhir pada 31 Mei, tetapi pemerintah berencana untuk memperpanjangnya hingga 20 Juni.
Sampai saat ini, baru 4,4 persen dari 125 juta penduduk Jepang yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid. Angka itu merupakan tingkat imunisasi paling lambat di antara negara-negara besar dan kaya di dunia.