REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Relawan Pasangan Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan (Bedas) dari berbagai wilayah di Kabupaten Bandung, mulai angkat suara terkait seleksi calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung. Mereka ingin mengingatkan Bupati Bandung Dadang Supriatna agar tidak salah pilih dalam menetapkan sekda.
Para relawan Bedas merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mengawal visi misi dan program yang dijanjikan pasangan Bedas pada Pilbup 2020 lalu. Penentuan jabatan Sekda, dinilai menjadi momen krusial yang menjadi salah satu faktor sukses tidaknya Pemkab Bandung di bawah kepemimpinan Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan.
Menurut Relawan Bedas asal Cicalengka, H Tatang Saripudin, sangat gembira karena seleksi calon Sekda ini dilakukan secara terbuka. Dengan open bidding tersebut, dia berharap, Bupati DS dapat memperoleh banyak pilihan calon sekda terbaik karena membuka kesempatan memperoleh calon Sekda dari luar Pemkab Bandung.
"Sesuai undang-undang untuk seleksi calon sekda ini kan bisa diikuti oleh ASN manapun di Jawa Barat. Ini sangat positif, semoga Pak Bupati mendapat pilihan calon sekda terbaik," ujar H Tatang dalam siaran persnya, Selasa (25/5).
Tatang pun secara khusus menyoroti cukup banyaknya ASN Pemkab Bandung yang mengikuti seleksi calon sekda tersebut. Karena, dari 11 nama yang sudah mendaftarkan diri, delapan di antaranya adalah mantan pejabat kepercayaan Bupati Dadang Naser.
Tatang pun, menghormati hak setiap ASN untuk mendaftarkan diri dan mengikuti seleksi calon sekda tersebut. Namun di sisi lain, sebagai relawan, dia juga memiliki hak untuk memberi masukan atau mengingatkan Kang DS agar tidak salah pilih dalam menetapkan sekda.
"Rekam jejak dan kompetensi calon sekda tentu harus diutamakan karena tugas Sekda Kabupaten Bandung saat ini sangat berat. Jangan sampai ngambil sekda yang suka berpolitik, apalagi yang kemarin (pilbup) ikut mendukung calon lain," kata Tatang.
Hal senada juga diungkapkan oleh relawan Bedas asal Rancaekek, Rizal Perdana Kusumah. Menurut Rizal, open bidding calon sekda Kabupaten Bandung merupakan momentum untuk mereformasi birokrasi di tubuh Pemkab Bandung.
Rizal yang merupakan mantan anggota DPRD Kabupaten Bandung mengatakan sangat rentan jika Kang DS memaksakan mengambil sekda dari internal Pemkab Bandung. Sebab berdasarkan pengalamannya, tidak mudah untuk mengubah haluan sekda maupun ASN lain ketika masa transisi pergantian pemerintahan.
Sementara menurut Relawan asal Kecamatan Cangkuang, Abah Aloy Suryana (55), juga memiliki pendapat senada. Menurutnya, sangat wajar jika para relawan Bedas memiliki kekhawatiran jabatan sekda akan diisi oleh pejabat yang tidak kredibel dan fatsun kepada Bupati.