Pemkot Surakarta Kebut Proyek Pariwisata Dalam Kota
Red: Bilal Ramadhan
Pengunjung memegang buaya di salah satu wahana Solo Zoo atau Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo, Jawa Tengah, Ahad (16/5/2021). Pemerintah Kota Solo membuka sejumlah tempat wisata saat libur Lebaran 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan dan membatasi jumlah pengunjung serta durasi kunjungan guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19. | Foto: Antara/Maulana Surya
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, mengebut realisasi proyek pariwisata dalam kota agar perekonomian Kota Solo segera bergeliat di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan salah satu yang menjadi proyek pariwisata adalah penataan kawasan Jalan Gatot Subroto hingga Ngarsopuro, yang diharapkan menjadi Malioboronya Solo.
"Targetnya tahun 2022 mulai pembangunan, kalau Ngarsopuro kan sudah jadi, yang belum jadi, koridor Gatot Subroto," kata Gibran.
Ia mengatakan nantinya kawasan tersebut akan lebih fokus bagi wisata pejalan kaki sehingga penataan untuk pedestrian akan diperlebar dan ditinggikan. Selain itu, untuk membuatnya lebih menarik, akan ada tempat-tempat berjualan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan pertunjukan seni.
"Ya, jangan dibandingkan dengan Malioboro, ini konsepnya agak berbeda, harus lebih baik untuk wisata pejalan kaki," katanya.
Sementara itu, pada destinasi wisata lain, PT Kereta Api Indonesia (Persero) sudah menyatakan kesanggupannya mengembangkan potensi kereta api yang beroperasi di Kota Solo dan sekitarnya, termasuk KA Batara Kresna rute Solo-Wonogiri.
"KA siap bekerja sama dengan Pemkot Solo untuk membangkitkan wisata berbasis kereta api. Batara Kresna kan dari Solo ke Wonogiri," kata Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo.
Ia mengatakan ke depan akan melakukan pembicaraan dengan Balai Pekeretaapian untuk meningkatkan keandalan infrastruktur KA perintis tersebut. "Untuk sarana baru kami pikirkan, sekarang baru satu (jalur), ini kan perjalanannya 1,5 jam. Kalau animonya bagus, infrastruktur dibutuhkan dan sarana diperbaiki, harapannya kecepatan bisa ditambah sehingga lebih cepat. Dengan demikian masyarakat terpenuhi keinginannya," katanya.
Selain itu, pihaknya juga tengah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Surakarta tentang kereta uap Jaladara untuk berkontribusi dalam meningkatkan pariwisata di Solo.
"Memang masa pandemi ini dampaknya besar terhadap sektor pariwisata, tetapi kami ingin melakukan inovasi dan kreativitas. Bagaimana tetap membangun KA, tetapi tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan sehingga KA bisa bertumbuh dan melayani masyarakat," katanya.