Kamis 27 May 2021 20:24 WIB

Taman Safari Resmikan Ruang Perawatan Anakan Elang Jawa

Tujuannya, meningkatkan keberhasilan program pengembangbiakan satwa terancam punah.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Taman Safari Resmikan ruang perawatan anakan elang jawa.
Foto: Taman Safari Indonesia
Taman Safari Resmikan ruang perawatan anakan elang jawa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taman Safari Indonesia meresmikan ruang perawatan anakan elang jawa pada Kamis ( 27/5) siang. Kegiatan merupakan rangkaian kerja sama konservasi elang jawa yang dirintis sejak 2018.

Kolaborasi berlangsung antara PT Smelting yang bergerak di bidang peleburan tembaga, Taman Safari Indonesia, serta Kementerian Lingkungan Hidup RI. Kali ini, fokus kerja sama adalah pembangunan ruang perawatan anakan elang jawa. 

Penandatanganan prasasti dilakukan oleh EVP Direktur PT Smelting Tasuyo Inoe dan Direktur Taman Safari Indonesia Jansen Manansang. Kegiatan turut disaksikan Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati yang diwakili Kepala Sub Direktorat Dadang Wardana. 

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat diwakili oleh Budi Santoso. Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango diwakili oleh Kepala Bidang Teknis Konservasi, Buana Darmansyah.

Kerja sama dianggap penting untuk meningkatkan keberhasilan program pengembangbiakan satwa yang terancam punah. Jansen Manansang mengatakan, Taman Safari Indonesia sudah berpengalaman lebih dari 30 tahun dalam dunia konservasi satwa liar dan telah berhasil mengembangbiakan jenis-jenis satwa endemik Indonesia.

"Seperti gajah sumatra, harimau sumatra, komodo, banteng jawa, bekantan, curik bali, anoa, babirusa, dan lainnya. Telur dari pasangan elang jawa yang berada di Taman Safari juga telah beberapa kali menetas," ujar Jansen melalui pernyataan resminya.

Saat ini, Taman Safari Indonesia memiliki 11 ekor elang jawa. Lima ekor di antaranya merupakan hasil pengembangbiakan. Menurut Jansen, dibutuhkan kerja sama banyak pihak untuk mendukung kelestarian elang jawa yang merupakan kebanggan bangsa Indonesia.

Elang jawa adalah jenis burung pemangsa yang dipercaya identik dengan lambang Garuda. Populasi satwa tersebut diketahui semakin menurun setiap tahunnya, mengingat habitatnya hanya terbatas atau endemik Pulau Jawa.

Kelestarian satwa liar tidak dapat berjalan sendiri, butuh sinergi pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, dan pihak lainnya. Taman Safari Indonesia mengajak semua pihak bekerja sama di bidang konservasi satwa liar supaya generasi mendatang dapat terus melihat elok dan indahnya elang jawa.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement