REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Genangan di Pelabuhan Perikanan Muara Baru, Jakarta Utara, saat terjadi gerhana bulan total pada Rabu (26/5) malam tidak sampai permukiman warga.
Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Penjaringan, Sipan mengatakan, titik terjadinya genangan di Pelabuhan Perikanan Muara Baru tersebut merupakan cekungan.
Ketika terjadi pasang saat gerhana bulan, sejumlah titik sekitar pangkalan tempat kapal menaikkan dan membongkar muatan (kade) sampai pintu masuk pelabuhan menjadi tergenang.
"Ya, ada genangan dari pintu masuk pelabuhan sampai ke 'kade' (pangkalan tempat kapal menaikkan dan membongkar muatan)-nya kemarin. Tapi (genangan) belum sampai ke pemukiman warga," kata Sipan.
Ia mengatakan saat gerhana bulan total, genangan di kawasan Pelabuhan Perikanan Muara Baru mencapai 10 sentimeter (cm). Namun, Sipan kembali menegaskan bahwa situasi genangan tidak mencapai permukiman warga, tapi hanya ada di area pelabuhan.
"Banjirnya ada di pelabuhan ya, bukan di luar (pelabuhan). Bukan di (pemukiman) masyarakat. FKDM sendiri sudah berkoordinasi dengan pihak pelabuhan," kata Sipan.
FKDM Penjaringan sedang memantau situasi terkini bersama warga setempat, kemudian melaporkannya ke Kecamatan Penjaringan. Tindakan itu merupakan bentuk kewaspadaan dini yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerugian warga.
Sipan menyampaikan bahwa warga Pelabuhan Perikanan Muara Baru berharap Pemerintah Kota Jakarta Utara menambah tanggul di sekitar pinggir pelabuhan. Hal itu untuk meminimalkan dampak rob yang diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bisa melanda pesisir Jakarta mulai Jumat (28/5) sampai Ahad (30/5).
“Hanya harapan dari pihak pelabuhan agar dapat meminimalkan dampak rob dengan menambah tanggul di sekitar pinggiran kade pelabuhan. Itu saja,” kata Sipan.