Kamis 03 Jun 2021 16:24 WIB

Polisi Buru 4 Debt Collector yang Bikin Onar di Jaktim 

Para korban dalam aksi premanisme ini diminta agar segera membuat laporan kepolisian.

Rep: Febryan. A/ Red: Agus Yulianto
Penagih utang/debt collector (Ilustrasi)
Penagih utang/debt collector (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi kini memburu empat debt collector atau penagih utang yang menyerang sepasang suami istri di Jalan Raya Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Senin (31/5) lalu. Aparat juga menggelar operasi 'mata elang'. 

Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit Iptu Dicky Agri Kurniawan mengatakan, anak buahnya mulai mengejar keempat pelaku sejak Selasa (1/6). Pengejaran dilakukan dengan melacak nomor polisi sepeda motor yang dikendarai para debt collector itu. 

"Kita sudah melakukan penyelidikan ke daerah Jakarta Barat sesuai dengan pelat nomor yang digunakan. Nanti kita cari data dari pelat nomor tersebut," kata Dicky kepada wartawan, Kamis (3/6). 

Di sisi lain, Dicky berharap para korban dalam aksi premanisme ini agar segera membuat laporan kepolisian. Diketahui, empat korban dalam insiden ini belum membuat laporan hingga Rabu (2/6). 

Dicky menambahkan, sejak Rabu pagi, pihaknya juga menggelar operasi 'mata elang'. "Kami sisir Jalan Raya Kalimalang, Buaran, yang ada mata elang di pinggir jalan kita tangkepin. Hari Rabu tidak ada yang tertangkap," kata dia. 

Sebelumnya, sebuah video memperlihatkan aksi debt collector bikin onar di Jalan Raya Kalimalang, Senin (31/5) siang. "Lokasinya di depan kantor FIF Kalimalang, Duren Sawit," kata Dicky ketika dikonfirmasi, Rabu (2/6) 

Sebelumnya, video yang viral di media sosial itu memperlihatkan empat pria hendak menarik sebuah sepeda motor. Salah satu pria lalu berupaya menyerang perempuan yang merekam video itu. 

Pria berbaju hitam itu juga sempat mendorong leher seorang lelaki yang tak terima dengan aksi mereka. Para penagih utang itu terus menyampaikan ancaman tanpa peduli ada seorang satpam di dekat mereka. 

Dicky menerangkan, kejadian itu bermula ketika sepasang suami istri yang mengendarai sepeda motor diberhentikan oleh keempat penagih utang itu di pinggir jalan. Para penagih utang itu lalu berupaya merampas sepeda motor itu. Cekcok pun terjadi. 

Melihat ada upaya perampasan oleh 'mata elang', sepasang suami istri yang menggunakan mobil berhenti di sana. Mereka berhenti untuk melerai dan menghentikan aski premanisme empat penagih utang itu. 

"Pak, kalau kayak gini nggak usah di pinggir jalan. Selesaikan di polsek saja, tidak usah narik-narik motor," kata Dicky menuturkan ulang perkataan pengemudi mobil itu. 

Mendengar hal itu, para debt collector itu justru marah kepada pengemudi mobil. Pada saat bersamaan, sepasang suami istri yang sepeda motornya hendak dirampas sudah melarikan diri. Sepeda motor mereka selamat. 

"Nah yang jadi sasaran si yang melerai. (Dia) diancam, didorong-dorong sampai masuk ke dalam kantor FIF," kata Dicky. "Dia mau dicekik dan sampai diancam."

Menyadari aksinya direkam, keempat penyamun itu lalu pergi begitu saja menggunakan dua sepeda motor. Sedangkan, pengemudi mobil bersama istrinya langsung menuju ke Mapolsek Duren Sawit yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. Tapi, mereka tak kunjung membuat laporan resmi ke kepolisian.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement