Yogyakarta Siapkan Sarpras Wujudkan Work From Yogyakarta
Red: Yusuf Assidiq
Pagar pembatas masih terpasang di beberapa titik Tugu Pal Putih, Yogyakarta. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Berbagai upaya untuk memulihkan kondisi perekonomian dari tekanan pandemi Covid-19 terus dilakukan Kota Yogyakarta. Salah satunya memastikan kesiapan sarana dan prasarana untuk mewujudkan program work from Yogyakarta.
“Saya kira sarana dan prasarana terkait kebutuhan work from Yogyakarta sudah siap,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
Menurut dia, kesiapan tersebut di antaranya meliputi jaringan dan kecepatan internet yang bisa diandalkan hingga ketersediaan tempat kerja yang nyaman.
“Yogyakarta memiliki banyak co-working space dengan fasilitas yang cukup memadai. Baik yang dikelola pemerintah maupun sektor swasta. Semuanya siap untuk dimanfaatkan mendukung kerja jarak jauh ini,” ujarnya.
Ia memastikan, para pekerja bisa menjalani rutinitas perkerjaan dengan baik, bekerja maksimal, sekaligus menikmati suasana hingga berbagai objek wisata di Yogyakarta.
Menurutnya, jika program ‘work from Yogyakarta’ dilaksanakan maka akan menjadi bagian dari strategi pemulihan ekonomi yang disebut 'Jogja untuk Semua' setelah selama satu tahun terakhir menggerakkan Jogja untuk Jogja.
“Kota Yogyakarta mulai membuka diri untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Selama satu tahun terakhir, kami lebih fokus pada upaya untuk menggerakkan perekonomian dengan mengandalkan kekuatan masyarakat secara mandiri karena pariwisata dan pendidikan belum berjalan optimal,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko mengatakan siap apabila kementerian menjalankan program work from Yogyakarta menyusul program yang sama yang dilakukan di Bali.
“Tentunya kami menyambut baik program itu jika memang benar akan dilakukan di Yogyakarta karena dalam kondisi seperti sekarang ini yang kami lakukan adalah memastikan layanan pariwisata yang prima,” jelasnya.
Dengan program work from Yogyakarta, lanjut dia, maka diharapkan kegiatan MICE (meeting, incentive, convention, and exibition) akan kembali menggeliat. “Saya kira seluruh pelaku usaha jasa pariwisata pun siap jika program dilanjutkan ke Yogyakarta,” kata dia.