REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Pertanian (Kementan) kembali meraih opini Wajar Tanap Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) pada tahun 2021. Penghargaan tersebut diberikan BPK berdasarkan laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah pusat tahun 2020 yang diterbitkan 31 Mei 2021.
Mengenai hal ini, Pengamat pertanian yang juga sekaligus Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat, Entang Sastraatmadja mengatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan prestasi yang luar biasa, mengingat Kementan sudan 5 kali berturut mendapat WTP.
"Ini prestasi yang luar biasa. Dan sebagai warga negara, kita patut memberi acungan jempol kepada Mentan SYL (Syahrul Yasin Limpo) yang tak henti-hentinya menekankan kepada Keluarga Besar Kementan untuk tetap menjaga akuntabilitas instansinya," ujar Entang, Kamis, 10 Juni 2021.
Menurut Entang, penghargaan opini WTP adalah ukuran dari rangkaian kinerja Kementan dalam mengelola uang negara yang selama ini berjalan dengan baik dan benar. Walaupun begitu, ia berharap Kementan mampu mempertahankan capaian NTP yang saat ini sudah berjalan dengan baik.
"WTP boleh jadi merupakan ukuran kinerja dalam menggunakan uang negara secara baik dan benar. Terlebih Kementan mampu menyabet WTP selama 5 kali berturut-turut. Namun kita berharap ke depan bukan hanya WTP saja yang memperoleh nilai baik, namun juga kita patut mendorong Kementan, agar NTP jauh lebih tinggi lagi," katanya.
Wakil Sekjen Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Zulharman Djusman mengapresiasi kinerja Kementan dalam mengelola uang negara selama beberapa tahun belakangan ini. Sehingga, kata dia, Kementan bisa 5 kali beruntun mendapat penghargaan yang sama, yakni opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
"KTNA memberikan apresiasi kepada bapak menteri Syahrul Yasin Limpo yang telah mendapatkan penghargaan kesekian kali dari Badan Pemeriksaan Keuangan negara yaitu mendapatkan penghargaan WTP. Atas penghargaan ini KTNA berharap ke depan kementrian dapat lebih memperjuangkan lagi apa yang menjadi harapan para petani," katanya.
Menurut Zulharman, saat ini para petani membutuhkan berbagai bimbingan teknis, baik ilmu teknologi maupun ilmu bididaya peningkatan produksi. "Sekali lagi KTNA mengucapkan apresiasi kepada kementrian pertanian atas pemberian anugerah WTP dari BPK," tuturnya.