Saat ini, mobil bukan lagi menjadi kebutuhan tersier, melainkan primer. Hal yang wajar karena mobil menjadi salah satu kendaraan wajib, terutama bagi yang telah berkeluarga. Mobil akan menjadi moda transportasi yang memudahkan mobilisasi kapanpun.
Untuk tipe mobilnya sendiri, saat ini banyak konsumen yang beralih dari mobil manual ke matic dengan alasan lebih praktis. Sayangnya, praktisme yang ditawarkan tidak diimbangi dengan kebiasaan berkendara yang baik. Hal ini menyebabkan mobil matic menjadi cepat rusak, lho!
Apa saja kebiasaan yang bikin mobil matic cepat rusak? Simak dalam poin-poin berikut, siapa tahu salah satunya menjadi kebiasaanmu juga.
1. Salah memilih gigi
Mobil matic memiliki beberapa tuas dengan masing-masing fungsi. Tuas D berarti jalan, digunakan saat mengemudi. Tuas P artinya parking yang digunakan saat hendak memarkirkan kendaraan.
Tuas N berarti netral yang digunakan saat ingin berhenti untuk sementara waktu, tapi mesin dalam keadaan hidup, misalnya saat lampu merah. Tuas L artinya low, digunakan saat gigi rendah. Dan tuas R artinya rear untuk memberi perintah mundur.
Apabila pemilihan gigi tidak sesuai, maka dapat menyebabkan mobil matic cepat rusak. Misalnya saat ingin mundur, tuas harusnya ada di posisi R, tapi kamu malah memilih di posisi D.
Baca Juga: Bila Mobil Terkunci, Begini cara Gampang Membukanya
2. Tidak sempurnanya perpindahan gigi
Jujur saja, tidak semua pengendara dapat berkendara dengan santai. Terkadang justru harus terburu-buru karena alasan tertentu, biasanya karena adanya urusan mendadak yang harus segera diurus.
Dalam kondisi seperti ini, besar kemungkinan terjadi yang namanya perpindahan gigi tidak sempurna. Saat kendaraan masih berjalan dengan laju pelan, misalnya, kamu malah mengarahkan tuas ke posisi P (parking). Kebiasaan yang sejatinya dapat membuat mobil matic lebih cepat rusak dari seharusnya.
Kalau ingin memarkirkan kendaraan, ada baiknya tunggu dulu sampai kendaraan berhenti secara sempurna. Demi keawetan kendaraan, kamu pun harus bisa mengemudikannya dengan benar.
3. Menggeber-geber mobil
Salah satu kebiasaan anak muda zaman sekarang, terutama yang suka anggar jago. Sekilas memang kelihatan hebat, tapi ketahuilah kalau kebiasaan yang satu ini berdampak buruk bagi mesin kendaraan. Ya, mesinnya bisa jadi lebih cepat rusak.
Sangat disayangkan, bukan? Kerusakannya akan semakin parah lagi setelah mobil digeber, kamu malah memindahkan tuasnya secara mendadak untuk mengganti perintah. Misalnya, dari posisi N (netral) menjadi D (drive).
Kondisi seperti ini dapat meningkatkan tekanan yang sebenarnya tidak diperlukan oleh mesin mobil matic. Untuk itu, kurangilah kebiasaan menggeber-geber mobil dan lakukan perpindahan transmisi di waktu yang tepat.
Baca Juga: Pengendara Harus Hati-hati, ini Penyebab Pecah Ban Mobil Saat Berkendara
4. Tidak sesuainya pemilihan rasio kompresi dan oktan
Mobil memiliki rasio kompresi yang berbeda-beda, tergantung dari jenis, tipe, dan merek mobilnya. Yang kerap kali menjadi masalah adalah banyak pengendara yang kurang concern terhadap rasio kompresi kendaraannya. Membuat pengendara salah memilih bahan bakar yang sesuai dengan kadar oktannya.
Nah, kebiasaan ini dapat mempercepat kerusakan pada mesin kendaraan pribadi. Kalau rasio kompresi misalnya 10.1 – 11.1, maka bahan bakarnya adalah Pertamax, bukan Pertalite.
Boleh mengisi bahan bakar yang tidak sesuai, tapi hanya dalam kondisi tertentu saja, Misalnya saat bensin sudah sekarat, tapi bahan bakar Pertamax lagi kosong. Setelah itu, kamu harus kembali mengisi bahan bakar yang sesuai saat bensinmu habis lagi.
5. Kurangnya perawatan yang dilakukan
Dalam satu bulan, berapa kali kamu membawa mobil ke bengkel untuk “didandani”? Ada yang satu kali, tapi ada juga yang sama sekali tidak pernah. Malah ada yang membawa mobil ke bengkel hanya saat mobil mogok atau rusak parah.
Kebiasaan seperti inilah yang sejatinya mempercepat kerusakan mobil matic. Sebagai pengguna, disarankan untuk melakukan perawatan rutin terhadap kendaraan pribadi milikmu agar mesinnya awet dan performanya tetap terjaga.
Ujung-ujungnya memang menambah pengeluaran, tapi lebih baik mengeluarkan sedikit demi sedikit daripada sekali banyak karena kerusakan yang sangat parah. Sebab, perawatan yang diperlukan setelahnya pun harus lebih ekstra untuk menjaga performa kendaraan tetap baik.
Sayangi Kendaraan seperti Menyayangi Diri Sendiri
Kendaraan bukan manusia yang dapat berbicara saat diperlakukan secara tidak baik oleh pemiliknya, tapi kendaraan akan menunjukkan gejala tertentu sebagai pertanda kalau kondisi sedang tidak baik. Maka dari itu, sayangilah kendaraan layaknya kamu menyayangi diri sendiri.
Sebab, bukan hanya pengeluaran saja yang bertambah besar saat kendaraan rusak, produktivitas mu pun akan terhambat karena kamu tidak punya moda transportasi saat beraktivitas.
Bawalah kendaraan pribadi secara rutin ke bengkel untuk mendapatkan perawatan tertentu, baik itu perawatan mesin, kaki-kakinya, hingga bodinya. Alhasil, performanya tetap dalam keadaan bagus, keindahannya juga selalu terjaga.
Baca Juga: Muncul Aroma Tak Sedap di Kabin Mobil? Hilangkan dengan 6 Bahan Dapur ini