Ahad 13 Jun 2021 08:42 WIB

Masyarakat Kudus Diminta Patuhi Prokes Hindari Varian Baru

Penularan varian baru Covid-19 bisa dihindari dengan jalani 5M.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kedua kiri) berbincang dengan Bupati Kudus Hartopo (tengah) di tempat karantina saat meninjau penanganan kasus COVID-19 di Kudus, Jawa Tengah, Senin (31/5/2021). Dalam kunjungan tersebut, Ganjar menekankan untuk memperketat prosedur protokol kesehatan (Prokes) di tempat karantina pasien COVID-19 guna mencegah penularan COVID-19 yang mengalami lonjakan tajam pascalebaran.
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kedua kiri) berbincang dengan Bupati Kudus Hartopo (tengah) di tempat karantina saat meninjau penanganan kasus COVID-19 di Kudus, Jawa Tengah, Senin (31/5/2021). Dalam kunjungan tersebut, Ganjar menekankan untuk memperketat prosedur protokol kesehatan (Prokes) di tempat karantina pasien COVID-19 guna mencegah penularan COVID-19 yang mengalami lonjakan tajam pascalebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Bupati Kudus, Hartopo, meminta masyarakat setempat tidak perlu takut dengan ditemukannya virus varian baru Covid-19 dari India. Menurut Hartopo, sepanjang tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan varian baru bisa dihindari.

"Penularan virus tetap sama seperti varian virus corona sebelumnya. Upaya menghindarinya juga tetap sama dengan mematuhi protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan," ujarnya menanggapi adanya temuan varian virus India di Kudus, Ahad (13/6).

Baca Juga

Ia meminta masyarakat ketika tidak memiliki kepentingan mendesak, sebaiknya tidak perlu keluar rumah demi mencegah penularan virus corona. Hartopo mengaku kesadaran masyarakat Kudus menerapkan protokol kesehatan sudah baik, karena masyarakat yang beraktivitas di luar rumah selalu memakai masker.

Fasilitas tempat cuci tangan juga mudah dijumpai serta banyak kelompok masyarakat ikut peduli memberikan edukasi agar selalu bermasker dan menjaga jarak. Ia berharap masyarakat yang paham dengan protokol kesehatan untuk memberikan pemahaman kepada warga di sekitarnya yang dinilai belum begitu paham, termasuk cara penularan virusnya agar masyarakat mengerti tentang pencegahan penyebaran virus corona tersebut.

Informasi adanya virus varian baru di Kudus, katanya, baru penyampaian dan belum mendapatkan surat resmi. Sehingga nama-nama pasien Covid-19 yang diambil sampel genome-nya juga belum mengetahui. Dari 34 sampel genome pasien Covid-19, 28 sampel di antaranya dinyatakan terpapar virus varian India atau Delta.

Sementara itu, hasil rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan secara daring bersama Pangdam IV/Diponegoro, Gubernur Jateng dan unsur pimpinan daerah di Kabupaten Kudus di Command Center Dinas Kominfo Kudus, Sabtu (13/6) malam, Kemenkes meminta Pemkab Kudus memperketat pengawasan terhadap penerapan prokes di masyarakat. "Melalui Direktur Jenderal (Dirjen) Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Pemkab Kudus diminta mempersiapkan fasilitas kesehatan dan layanan kesehatannya, termasuk tempat isolasi terpusat juga disiapkan," ungkap Hartopo.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement