Penyebaran Covid-19 Tinggi, Pemkot Yogya Lockdown Dua RT
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Warga berada di kawasan karantina wilayah terbatas atau lockdown skala mikro. | Foto: Antara/Galih Pradipta
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menutup akses keluar masuk (lockdown) secara terbatas di dua RT di Bausasran, Kecamatan Danurejan. Lockdown dilakukan karena penyebaran Covid-19 di kawasan tersebut masih cukup tinggi.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, di dua RT itu ditemukan masing-masingnya 12 kasus dan 14 kasus Covid-19. Dua RT ini juga sudah dikategorikan sebagai zona oranye Covid-19.
"Dua RT yang zonanya oranye di-lockdown secara mikro, akses keluar masuk dibatasi RT yang kasusnya 14, tetapi dalam tiga rumah. RT yang kasusnya 12 juga dalam tiga rumah," kata Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta.
Saat ini, dua RT tersebut sudah dijaga oleh Satgas Covid-19 di tingkat kelurahan dan kecamatan. Penjagaan ini juga melibatkan Satpol PP, linmas, babinkamtibmas, hingga babinsa. "Tujuannya agar kondisi wilayah setempat bisa dijaga keselamatan warganya," kata Heroe.
Ia menuturkan, secara total di Bausasran telah dikonfirmasi setidaknya 60 kasus positif. Sebanyak 27 kasus diantaranya ditemukan dalam empat hari terakhir dan 43 kasus lainnya merupakan akumulasi sejak awal 2021.
Dari kasus yang sudah ditemukan tersebut, dilakukan pelacakan terkait kontak erat kasus positif. Dari kontak erat ini, katanya, 36 orang sudah menjalani isolasi.
Sementara, delapan orang masih menunggu hasil PCR dan 24 orang baru akan menjalani PCR. "Empat orang karena kondisi (tidak ada gejala jadi) tidak di-swab dan (hanya menjalani) isolasi. Ada dua orang yang dirawat di rumah sakit, selebihnya ada yang masuk shelter dan isolasi mandiri," ujarnya.
Heroe menjelaskan, total 60 kasus positif Covid-19 di Bausasran itu tersebar di delapan RW dan 10 RT. Penyebab penularan Covid-19 pun berbeda-beda di tiap RW dan RT.
Ada warga yang tertular dari lingkungan kantor, ada yang tertular dari warga yang melakukan perjalanan keluar daerah, dan bahkan ada yang tertular dari tamu yang berasal dari luar daerah seperti dari Jateng.
"Ada yang terkena dari keluarga karena kontak erat dengan kasus di Sleman dan sebagainya. Jadi sebenarnya kasusnya terpisah-pisah, tetapi berada dalam satu wilayah kampung (Bausasran) di Danurejan," jelas Heroe.