REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Langkah Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko membagikan obat penangkal Covid-19 Ivermectin kepada warga di daerah zona hitam Covid-19 di Kabupaten Kudus, Kota Semarang, dan Kabupaten Kudus Jawa Tengah, menuai dukungan. Menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), Varhan Abdul Azis, kalangan yang memiliki daya, kemampuan serta pengaruh diminta mengekor sikap serupa.
“Karena itulah, peran kalangan yang memiliki kemampuan, berdaya secara ekonomi serta mempunyai pengaruh luas di masyarakat, sepatutnya aktif membantu mereka yang kesulitan itu sesuai dengan kemampuan yang ada,” kata Varhan, Ahad (13/6).
“Langkah Pak Moeldoko sebagai Ketum HKTI ini bentuk respons cepat dan solutif untuk atasi kondisi darurat di daerah daerah itu, dan ini jauh lebih baik daripada hanya berpangku tangan dan sebarkan data data saja tanpa aksi di lapangan," ujar Varhan menambahkan.
Terkait Ivermectin sendiri, menurut Varhan, Indonesia bisa belajar dari pengalaman pahit India. Negara yang baru-baru ini mengalami kondisi sangat darurat Covid-19 itu, berhasil keluar dari krisis corona dengan cara yang sederhana, yaitu dengan membagikan Ivermectin secara massal.
Dengan pasokan gratis obat tersebut ke setidaknya empat provinsi paling parah, India berhasil menurunkan 80 sampai 90 persen kasus Covid-nya dalam waktu cepat.
Berdasarkan riset kecil yang dilakukannya, menurut Varhan, Ivermectin yang merupakan obat antiparasit yang sudah ada sejak 39 tahun lalu itu tergolong ampuh. “Wajar bila obat ini mendapat julukan Wonder Drug atau Obat Ajaib yang memenangkan Hadiah Nobel tahun 2015,” kata dia.
Selain itu, masih menurut dia, pengalaman menunjukkan bahwa Ivermectin sangat aman, murah dan efektif sebagai obat yang telah digunakan oleh 3,7 miliar orang di seluruh dunia. Saat ini, kata Varhan, sebagaimana keterangan resmi produsen obat tersebut di Indonesia, PT Harsen Laboratories, Invermectin telah membawa India dan 16 negara lain, seperti Slovakia, Meksiko, Peru, dan lain-lain, kepada kondisi yang lebih baik dalam hal pandemi Covid-19.
Kembali ke India, merujuk artikel berjudul “Ivermectin Obliterates 97 percent of Delhi cases”, Varhan mengatakan, hanya dalam lima pekan krisis Covid-19 di New Delhi berkurang sangat signifikan. Jadi menurut dia, ini saatnya kaum berpengaruh memberikan aksi yang positif.
“Catatan itulah yang akan menentukan sikap mereka ke depan, melihat siapa saja yang patut dihormati seiring bersatunya kata dengan perbuatan, serta siapa yang tega membiarkan warga menjalani kesulitan mereka sendiri tanpa sedikit pun mengulurkan tangan,” kata Varhan.