Penduduk Lansia Masih Memerlukan Perhatian
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Penduduk Lansia Masih Memerlukan Perhatian (ilustrasi). | Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Dinas P3AP2KB Sleman menggelar seminar daring dalam rangka Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (Halun) ke-25. Agenda dilaksanakan bersama Alzheimers Indonesia (Alzi) dan Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (Pergemi).
Kepala Dinas P3AP2KB Sleman, Mafilindati Nuraini menuturkan, keberadaan lansia juga memegang peranan penting bagi pembangunan Indonesia. Sebab, salah satu indikator keberhasilan pembangunan semakin meningkatnya usia harapan hidup.
"Dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup menyebabkan jumlah penduduk lansia semakin besar," kata Linda, Selasa (15/6).
Ia menerangkan, di Kabupaten Sleman sendiri Usia Harapan Hidup (UHH) rata-rata dari menurut BPS 2020 mencapai 74,8 tahun, sedangkan di DIY 74,9 tahun. Adapun jumlah penduduk lansia 71.021 jiwa dari total penduduk 1.125.804 jiwa.
"Jumlah penduduk lansia yang banyak ini perlu perhatian serius di bidang kesehatan dan pemberdayaan lansia agar tidak menjadi beban dengan program promotif preventif," ujar Linda.
Bupati Sleman, Kustini Purnomo mengatakan, lansia penting diberikan pemahaman upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup. Sebab, lewat kualitas yang baik, mereka dapat menghadapi dan menjalani hidup dengan bahagia.
"Saya berharap dengan kegiatan ini dapat semakin meningkatkan kualitas hidup lansia dengan optimal, bahagia dan bermartabat," kata Kustini.