Rabu 16 Jun 2021 20:51 WIB

Polisi Periksa Sipir Terkait Kasus Keracunan Disinfektan

Sipir dan warga binaan telah diperiksa terkait dugaan kasus keracunan disinfektan

Ilustrasi keracunan
Foto: Pixabay
Ilustrasi keracunan

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kasubbag Humas Polres Badung Iptu I Ketut Oka Bawa mengatakan bahwa telah melakukan pemeriksaan terhadap sipir dan warga binaan pemasyarakatan (WBP) terkait dengan dugaan kasus keracunan disinfektan yang dicampur dengan serbuk minuman rasa jeruk.

"Saat ini terhadap para saksi telah diperiksa baik sipir dan para napi yang jadi korban (keracunan campuran disinfektan dan minuman rasa buah)," katanya, Rabu (16/6).

Ia mengatakan hingga saat ini pemeriksaan masih berlangsung dan juga dilakukan penyelidikan secara mendalam. Ia mengatakan sipir dan WBP yang diperiksa adalah pihak-pihak yang berkaitan dan berada saat kejadian.

"Untuk sipirnya yang pasti semua diperiksa terutama yang ada saat kejadian. Sementara napinya yang sudah dinyatakan sembuh, kami mintai keterangan," katanya.

Sementara itu, Kakanwil Kemenkum HAM Bali Jamaruli Manihuruk mengatakan bahwa beberapa petugas yang ada saat kejadian tersebut ikut diperiksa oleh pihak kepolisian. Dia mengatakan, jika dari hasil pemeriksaan ditemukan pelanggaran maka sanksi tetap diterapkan, tetapi apabila tidak ditemukan tentu tidak diberikan sanksi.

"Masih ada satu lagi yang dirawat. Kami akan periksa dia. Ini kan karena satunya masih di RS, yang lain belum mengaku, mereka mengatakan hanya ikut minum. Ikut ngoplos atau enggak mereka enggak ngaku. Tapi itu ga cukup bukti kita harus mencari siapa otaknya," kata Kakanwil.

Untuk sementara, pihak KemenkumHAM Bali menyerahkan pemeriksaan kepada pihak kepolisian Polres Badung. Sebelumnya, diketahui sebanyak 21 warga binaan LP Perempuan Denpasar diduga minum cairan disinfektan yang dicampur dengan serbuk minuman rasa jeruk. Akibatnya, pada Kamis (10/06) hingga Jumat (11/06) sebanyak 21 orang dilarikan ke RSUP Sanglah, namun satu di antaranya meninggal dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement