Jumat 18 Jun 2021 18:27 WIB

Sultan HB X Pertimbangkan Lockdown Total Yogyakarta

Sultan HB X pertimbangkan lockdown total Yogyakarta untuk tekan kasus Covid-19.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mempertimbangkan menerapkan lockdown atau menutup secara total wilayahnya, untuk menekan tingginya kasus Covid-19 .

"Kita kan sudah bicara ngontrol di RT/RW, kalau gagal terus mau apa lagi. Kita belum tentu bisa cari jalan keluar, satu-satunya cara ya lockdown totally," kata Sri Sultan di Kantor Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (18/6).

Baca Juga

Menurut Sultan, melalui kebijakan PPKM Mikro yang kembali diperpanjang hingga 28 Juni 2021, Pemda DIY bahkan telah mengatur secara mendetail mengenai pengetatan teknis kegiatan masyarakat hingga di level RT/RW. Melalui kebijakan itu, penyelenggaraan kegiatan masyarakat tidak hanya mensyaratkan persetujuan dari kelurahan, tetapi juga harus disertai persetujuan kecamatan.

"PPKM ini kan sudah bicara menangani di RT/RW, padukuhan, kalau itu pun gagal, mobilitas-nya seperti ini kalau weekend, ya terus mau apa lagi, ya lockdown," kata Raja Keraton Yogyakarta ini.

Sri Sultan juga mengaku heran dengan tingkat pemanfaatan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pasien Covid-19 di DIY yang mengalami kenaikan begitu cepat dalam sepekan. Dari biasanya di kisaran 36 persen, kini telah mencapai 75 persen.

Mengenai wacana penerapan lockdown ini, Sultan akan segera menggelar rapat bersama dengan mengundang para dokter beserta pemerintah kabupaten/kota di DIY. "Saya sudah bicara masalah karantina di masing-masing kabupaten, ya saya mendengar nanti hari Senin siang kita rapat bersama baik dengan dokter-dokter maupun dengan kabupaten/kota. Mereka mau lebih mengetatkan masyarakatnya tidak," katanta.

Sultan HB X menyadari bahwa kasus Covid-19 yang terus berkembang secara fluktuatif tidak hanya terjadi di Tanah Air. Bahkan beberapa negara lain seperti Malaysia dan Singapura telah menerapkan lockdown lagi.

"Jadi mungkin grafiknya memang fluktuatif, tidak ada pick, naik turun. Tetapi lepas dari kondisi seperti itu ya memang harus punya kemampuan mendisiplinkan diri. Kalau enggak ya selamanya begini terus," ujar Sultan.

Pada Jumat (18/6), kasus konfirmasi Covid-19 di DIY bertambah 592 kasus sehingga secara kumulatif mencapai 51.338 kasus. Sementara kasus sembuh bertambah 237 kasus menjadi 44.843 kasus dan meninggal bertambah 12 kasus sehingga total kasus meninggal mencapai 1.342 kasus.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement