Warga membesuk keluarganya yang dikarantina di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (23/6/2021). Lonjakan kasus COVID-19 setelah munculnya klaster Latsar ASN dimana sebanyak 78 orang terkonfirmasi positif tersebut menyebabkan RSDC yang berkapasitas 120 tempat tidur itu penuh. (FOTO : ANTARA/Destyan Sujarwoko)
Warga membesuk keluarganya yang dikarantina di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (23/6/2021). Lonjakan kasus COVID-19 setelah munculnya klaster Latsar ASN dimana sebanyak 78 orang terkonfirmasi positif tersebut menyebabkan RSDC yang berkapasitas 120 tempat tidur itu penuh. (FOTO : ANTARA/Destyan Sujarwoko)
Warga membesuk keluarganya yang dikarantina di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (23/6/2021). Lonjakan kasus COVID-19 setelah munculnya klaster Latsar ASN dimana sebanyak 78 orang terkonfirmasi positif tersebut menyebabkan RSDC yang berkapasitas 120 tempat tidur itu penuh. (FOTO : ANTARA/Destyan Sujarwoko)
Warga membesuk keluarganya yang dikarantina di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (23/6/2021). Lonjakan kasus COVID-19 setelah munculnya klaster Latsar ASN dimana sebanyak 78 orang terkonfirmasi positif tersebut menyebabkan RSDC yang berkapasitas 120 tempat tidur itu penuh. (FOTO : ANTARA/Destyan Sujarwoko)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,TULUNGAGUNG -- Warga membesuk keluarganya yang dikarantina di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (23/6/2021).
Lonjakan kasus COVID-19 setelah munculnya klaster Latsar ASN dimana sebanyak 78 orang terkonfirmasi positif tersebut menyebabkan RSDC yang berkapasitas 120 tempat tidur itu penuh.
sumber : Antara
Advertisement