Kasus Covid-19 di DIY Terus Meningkat Tajam
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andri Saubani
Pasien menjalani perawatan di tenda darurat yang dijadikan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUP Sardjito, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (30/6/2021). RSUP Sardjito menambah tenda darurat ruang IGD sebagai langkah antisipasi karena keterbatasan tempat, akibat lonjakan kasus pasien COVID-19 di DIY. | Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kenaikan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY terus bertambah dengan angka yang signifikan. Pada 30 Juni 2021 ini, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 DIY melaporkan tambahan 892 kasus baru Covid-19.
Sehingga, DIY kembali mencatatkan rekor baru tambahan kasus harian dengan total menjadi 60.459 kasus. 892 kasus baru tersebut tersebar di lima kabupaten/kota, tertinggi disumbang Kabupaten Sleman yakni 308 kasus baru.
Disusul Kabupaten Bantul yang menyumbang 275 kasus baru, Kota Yogyakarta menyumbang 143 kasus baru, Kabupaten Gunungkidul menyumbang 101 kasus baru dan Kabupaten Kulon Progo menyumbang 65 kasus baru.
"Tambahan seluruh kasus baru hari ini merupakan hasil pemeriksaan terhadap 3.224 spesimen dari 3.180 orang," kata Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji, Rabu (30/6).
Ditya menyebut, sebagian besar kasus baru tersebut merupakan riwayat pelacakan (tracing) kontak erat. Setidaknya, 678 kasus baru merupakan riwayat tracing.
Sedangkan, 188 kasus baru merupakan riwayat periksa mandiri, sembilan kasus baru riwayat skrining karyawan kesehatan dan satu kasus baru memiliki riwayat perjalanan luar daerah. Namun, riwayat dari 16 kasus baru lainnya belum diketahui.
"Untuk kasus aktif di DIY terus naik dan saat ini tercatat 10.367 kasus," ujarnya.
Terus meningkatnya kasus Covid-19 dengan angka yang signifikan di DIY menyebabkan keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) juga terus meningkat. Dari total 1.285 bed, sudah terisi 1.139 bed yang terdiri dari 91 bed critical (ICU) dan 1.048 bed non critical (isolasi).
Sehingga, secara keseluruhan BOR di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 saat ini tercatat 88,63 persen. Setidaknya, di DIY sendiri ada 27 rumah sakit rujukan penanganan Covid-19.
"Untuk BOR ICU saat ini 65 persen dan BOR isolasi 91,52 persen," tambahnya.
Kematian Covid-19 juga meningkat tajam dengan tambahan 30 kasus pada 30 Juni ini. 30 kasus meninggal dunia tersebut terdiri dari 13 warga Gunungkidul, delapan warga Bantul, lima warga Sleman, tiga warga Kota Yogyakarta dan satu warga Kulon Progo.
Dengan begitu, total kematian di DIY sudah mencapai 1.559 kasus. Persentase kematian saat ini juga tercatat sebesar 2,58 persen.
"Tambahan 30 kasus meninggal dunia di DIY merupakan hasil verifikasi data dinas kesehatan di masing-masing kabupaten/kota," jelas Ditya.
Selain itu, kesembuhan Covid-19 juga bertambah 351 kasus dengan total menjadi 48.533 kasus. Tambahan kasus sembuh ini juga tersebar di lima kabupaten/kota, tertinggi juga disumbang Sleman dengan 117 kasus.
Di Bantul dilaporkan tambahan 100 kasus sembuh, di Kota Yogyakarta dilaporkan 61 kasus sembuh, di Kulon Progo dilaporkan 22 kasus sembuh dan di Gunungkidul dilaporkan 51 kasus sembuh.
Seperti diketahui, Pendiri Laboratorium Statistik Terapan RoomStat, Budhi Handoyo Nugroho mengatakan, di DIY sendiri secara keseluruhan belum mencapai puncak penyebaran Covid-19. Sehingga, masih ada potensi penyebaran Covid-19 yang lebih tinggi dari saat ini.
Budhi menyebut, Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo belum mencapai puncak. Berbeda dengan Kabupaten Gunungkidul yang sudah terjadi puncak penularan Covid-19 pada 17 Juni 2021 lalu.
"Puncak RT (rate of transmission/tingkat penularan) di Gunungkidul sudah terlihat RT 5.81 dengan kecepatan kenaikan kasus 438.89 persen dibanding 1 Juni yang RT 1.08 dalam kurun waktu hanya 17 hari, atau per hari naik 25.82 persen," katanya, Selasa (29/6).
Bahkan, katanya, berdasarkan data kasus baru penambahan positif Covid-19 dari kabupaten/kota berbeda jauh dengan yang dilaporkan oleh Provinsi DIY. Selisih data ini bahkan mencapai dua kali lipat.
Setidaknya, secara berturut-turut pada 22-27 Juli 2021 tercatat penambahan kasus baru di atas 1.000 kasus per harinya. "Enam hari berturut-turut di atas 1.000 semua (penambahan kasus baru Covid-19), cepat sekali mendongkrak, kasusnya sudah sangat tinggi," ujarnya.