Purwokerto dan Cilacap Alami Deflasi
Rep: Eko Widiyatno/ Red: Muhammad Fakhruddin
Purwokerto dan Cilacap Alami Deflasi (ilustrasi) | Foto:
REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Pelemahan ekonomi kembali terjadi di wilayah Banyumas dan Cilacap pada Bulan Juni 2021. Hal ini ditandai laju inflasi negatif atau deflasi yang terjadi di Kota Purwokerto dan Cilacap pada bulan tersebut.
Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto Samsun Hadi menyebutkan, pada Bulan Juni 2021, Kota Purwokerto mengalami deflasi -0,2 persen (mtm), sedangkan Kota Cilacap mengalami deflasi -0,25 persen (mtm). Deflasi di kedua kota ini, bahkan tercatat lebih rendah dibanding angka deflasi rata-rata tingkat Provinsi Jateng dan nasional. ''Deflasi Jawa Tengah tercatat -0,17 persen, sedangkan nasional -0,16 persen,'' jelasnya, Jumat (2/7).
Dia menyebutkan, deflasi yang terjadi di kedua kota tersebut pada bulan Juni 2021 ini, tercatat cukup dalam, karena oleh berbagai faktor. ''Selain didorong oleh adanya penurunan konsumsi masyarakat pasca momen Lebaran 2021, juga sebagai dampak masih terbatasnya mobilitas masyarakat di tengah peningkatan kasus Covid-19,'' jelasnya.
Menurun Samsun, berbagai faktor yang menekan laju inflasi, antara lain karena adanya penurunan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan kelompok jasa transportasi.
Terkait proyeksi inflasi 2021, Samsun memperkirakan permintaan domestik akan kembali normal sejalan dengan arah pemulihan ekonomi nasional dan bantuan pemerintah untuk para pelaku usaha. ''Kebijakan pemerintah berupa pemberian subsidi listrik, subsidi PPnBM kendaraan bermotor, dan pelonggaran LTV 100 persen untuk sektor real estate, diperkirakan turut mendorong tingkat konsumsi masyarakat,'' jelasnya.
Namun di sisi lain, dia memperkirakan akan ada beberapa hal yang berpotensi menahan laju inflasi. Antara lain masih terbatasnya konsumsi dan daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19, kebijakan pengurangan prosentasi subsidi listrik yang diberikan pemerintah pada 2021.
Pertumbuhan inflasi negatif atau deflasi di Purwokerto dan Cilacap ini, sebelumnya terjadi selama empat bulan berturut-turut pada tahun 2020. Hal ini menyebabkan laju inflasi yang terjadi di Kota Purwokerto dan Cilacap sepanjang tahun 2020, mencatat angka terendah selama tiga tahun terakhir. Kota Purwokerto hanya mencatat laju inflasi 1,9 persen, sedangkan Cilacap 1,7 persen.
Deflasi yang terjadi selama empat bulan di tahun 2020 tersebut, antara lain terjadi pada Bulan April, Juli, Agustus dan September 2020. Pada April 2020, Kota Purwokerto mencatatkan deflasi -0,08 persen dan Cilacap masih mengalami inflasi 0,05 persen. Bulan Juli 2020 Kota Purwokerto deflasi -0,2 persen (mtm) dan Cilacap sebesar -0,17 persen. Pada Agustus 2020, Kota Purwokerto deflasi mengalami deflasi -0,12 persen (mtm), sedangkan Cilacap -0,09 persen (mtm). Sedangkan pada September 2020, Kota Purwokerto mengalami deflasi -0,04 persen (mtm), sedangkan Cilacap -0,03 persen.