Panglima TNI Semangati Nakes yang Layani Vaksinasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan semangat kepada tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas melaksanakan Program Serbuan Vaksinasi Nasional di Jakarta Internasional Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad (4/7). "Kalian (nakes) harus tetap semangat, jaga kesehatan, kemudian atur jarak dan hindari kerumunan," ujar Panglima TNI.

Dalam kunjungan bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI menyaksikan langsung antrean panjang ratusan warga masyarakat yang antusias untuk melaksanakan vaksinasi. Kedatangan Panglima TNI dan Kapolri disambut Kolonel Laut (K) dr RM Tjahja Nurrobi selaku perwira penanggung Jawab kegiatan vaksinasi. Saat berdialog dengan para tenaga kesehatan (nakes), Panglima TNI menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh nakes yang telah mengorbankan pikiran, tenaga, dan waktu untuk membantu mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi seluruh bangsa Indonesia, yaitu peningkatan angka penularan Covid-19.

Baca Juga

Panglima menyampaikan bahwa pelaksanaan vaksinasi di Jabodetabek, khususnya di JIExpo Kemayoran sebanyak 10 ribu per hari dan akan dilaksanakan setiap hari. Hal ini, kata dia, sesuai perintah Presiden RI Joko Widodo bahwa strategi untuk mengendalikan Covid-19 di lapangan, yakni pelaksanaan PPKM mikro berbasis RT/RW dan kedua adalah percepatan vaksinasi. "Nakes diminta membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya vaksinasi," ajak Panglima.

Pelaksanaan Serbuan Vaksinasi Nasional di JIExpo Kemayoran TNI menerjunkan 445 nakes, di antaranya siswa Pa PK dan Susgakes sebanyak 110 orang, Pusdikkes sebanyak 100 orang, Skadik 504 sebanyak 85 orang, Sekesal sebanyak 140 orang, Yonkes Mar/1 sebanyak 5 orang, Yonkes TNI AU sebanyak 5 orang, dan Lakespra 10 sebanyak orang. Sedangkan target yang diberikan Kemenkes RI, yaitu satu hari TNI harus mampu melaksanakan vaksinasi sebanyak 200 ribu di seluruh wilayah. Sehingga 400 ribu dikerjakan oleh TNI setiap hari, sedangkan 600 ribu dikerjakan gabungan antara pemerintah daerah dan tenaga kesehatan. Sehingga target satu juta bisa tercapai.