Selasa 06 Jul 2021 07:23 WIB

Persedian Oksigen di Pontianak Aman

Tidak semua penderita Covid-19 membutuhkan pasokan oksigen medis.

Pasokan oksigen untuk medis (ilustrasi).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Pasokan oksigen untuk medis (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidig Handanu, mengatakan saat ini persediaan oksigen untuk medis di wilayah itu aman. Masyarakat diminta tidak perlu panik

"Kemarin pasokan oksigen di Rumah Sakit Kota Pontianak sempat mengalami keterlambatan karena adanya gangguan distribusi di pelabuhan, yang hari ini sudah selesai masalahnya," kata Sidig di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Senin (5/7).

Dia menjelaskan, pasokan oksigen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Mohamad Alkadrie Kota Pontianak sempat menipis. Namun masalah tersebut sudah bisa diatasi dan pasokan oksigen sudah dipastikan tidak menghadapi masalah lagi.

Dia menyebut, suplai oksigen di Provinsi Kalbar tergantung terhadap distributor dari Pulau Jawa. Pasalnya di Kalbar tidak memiliki pabrik oksigen, sementara di Pulau Jawa saat juga sedang mengalami kesulitan oksigen.

Sidig mengatakan, kebutuhan oksigen di Kota Pontianak dalam beberapa hari terakhir memang mengalami peningkatan tiga hingga empat kali lipat dari kondisi biasa. "Kebutuhan oksigen paling besar berada pada RSUD Soedarso Pontianak sekitar 300 tabung per hari," ujarnya.

Sidiq menyebut, dalam satu hari kebutuhan oksigen untuk wilayah Kota Pontianak sekitar 1.033 tabung untuk seluruh rumah sakit se-Kota Pontianak. "Kebutuhan tersebut masih belum termasuk keperluan individu untuk isolasi mandiri, dan kondisi saat ini diperparah lagi dengan adanya kepanikan masyarakat yang membeli oksigen untuk stok, yang sebenarnya tidak harus dilakukan," jelasnya.

Menurut Sidig, oksigen merupakan bagian dari terapi, akan tetapi tidak semua penderita Covid-19 menggunakan oksigen. Oksigen hanya dipergunakan bagi penderita Covid-19 yang saturasi oksigennya di bawah 90 sehingga sudah terjadi pneumonia. "Dan jika sudah terjadi pneumonis juga sebenarnya tidak bisa dirawat di rumah," kata dia.

Dia mengimbau masyarakat tidak panik hingga menyimpan oksigen di rumah. Sebab, jika itu dilakukan, malah akan menimbulkan masalah baru.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement