Selasa 06 Jul 2021 12:18 WIB

PLN Akuisisi Pembangkit Milik Chevron

PLN menjaga kesinambungan suplai listrik Blok Rokan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ferry kisihandi
Fasilitas minyak PT Chevron Pacific Indonesia di daerah Minas yang masuk dalam Blok Rokan di Riau, Rabu (1/8).
Foto: ANTARA FOTO
Fasilitas minyak PT Chevron Pacific Indonesia di daerah Minas yang masuk dalam Blok Rokan di Riau, Rabu (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) resmi menandatangani sales and purchase agreement (SPA) atau perjanjian jual beli saham, Selasa (6/7) terkait akuisisi 100 persen saham PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) yang dimiliki oleh Chevron Standard Limited.

Penandatanganan SPA dilakukan Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril dan Regional Director Chevron Standard Limited, Jennifer Ferratt secara daring. 

Dirut PLN, Zulkifli Zaini, menyatakan, akuisisi saham MCTN pembuktian atas komitmen PLN menjaga kesinambungan suplai listrik Blok Rokan baik saat masa peralihan ataupun jangka panjang. Apalagi Blok Rokan tulang punggung produksi minyak nasional.

Pengelolaan Blok Rokan mulai 9 Agustus 2021 akan beralih dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). 

Selama ini pasokan listrik dan uap Blok Rokan berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) North Duri Cogen berkapasitas 300 Megawatt (MW) yang sebelumnya dimiliki oleh MCTN, anak usaha Chevron Standard Limited.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Chevron Standard Limited atas  kerja sama yang baik dan untuk kelistrikan yang baik di Wilayah Kerja Rokan selama dikelola Chevron Pacific Indonesia," ujar Zulkifli.

Akuisisi saham MCTN, tindak lanjut kerja sama PLN dan Pertamina Hulu Rokan dalam Nota Kesepahaman Kerja Sama Penyediaan Tenaga Listrik dan Uap Wilayah Rokan pada 30 Desember 2020 serta Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap pada 29 Januari 2021. 

Ke depan, pembangkit listrik ini digunakan selama tiga tahun untuk melayani kebutuhan listrik di Blok Rokan. Baik selama masa transisi bersama dengan PLTG Migas dan Central Duri sampai akhirnya akan disuplai dari interkoneksi sistem Sumatra. 

Untuk jangka panjang, penyediaan listrik 400 MW di Blok Rokan yang dipasok dari sistem Sumatera dan Uap 335 MBSPD menggunakan New Steam Generator. Dalam waktu 3 tahun, interkoneksi sistem dan New Steam Generator akan beroperasi penuh.

Regional Director Chevron Standard Limited, Jennifer Ferratt menuturkan, dengan tuntasnya proses ini diharapkan transisi di MCTN lancar dan selaras dengan transisi Blok Rokan ke Pertamina Hulu Rokan.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif menambahkan, Blok Rokan menyimpan potensi cadangan minyak sangat besar. Dengan kesepakatan ini, PLN akan meneruskan pemanfaatan PLTG North Duri Cogen sebelum pasokan listrik WKB Rokan disuplai  jaringan interkoneksi sistem Sumatra. PLN harus memastikan jaminan pasokan listrik bagi Blok Rokan.

Sehingga Pertamina mampu menjaga keberlanjutan produksi 25 persen minyak nasional. ‘’Karena itu, pembangkit listrik harus andal dengan biaya yang lebih efisien," katanya.

Wamen I BUMN, Pahala Nugraha Mansury mengatakan, Blok Rokan sangat strategis bagi Indonesia. Selama ini, mayoritas energi listrik disuplai pembangkit milik MCTN. Sehingga kesepakatan ini penting untuk memastikan suplai listrik Blok Rokan di masa mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement