Kamis 08 Jul 2021 06:08 WIB

Mahasiswa Bisa Magang di DPR dengan Dua Pilihan Fokus

Dua fokus itu, yakni pelatihan parlemen dan perancangan big data.

Rep: Inas Widyanuratikah / Red: Ratna Puspita
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membuka peluang magang salah satunya di DPR RI. Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menjelaskan ada dua isu yang akan menjadi program magang para mahasiswa. (Foto: Sekjen DPR Indra Iskandar)
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membuka peluang magang salah satunya di DPR RI. Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menjelaskan ada dua isu yang akan menjadi program magang para mahasiswa. (Foto: Sekjen DPR Indra Iskandar)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membuka peluang magang salah satunya di DPR RI. Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menjelaskan ada dua isu yang akan menjadi program magang para mahasiswa. 

"Jadi ada dua hal utama yang nanti mahasiswa se-Indonesia berkesempatan untuk mendalami ilmunya di DPR. Jadi, kalau di DPR tidak perlu lagi belajar textbook, tapi langsung bisa melihat langsung teori-teori apa, lalu bagaimana pelaksanaannya dalam ketatanegaraan yang sesungguhnya," kata Indra dalam siaran live di Magang Merdeka, dipantau di Jakarta, Rabu (7/7).

Baca Juga

Pilihan fokus pertama, yakni pelatihan parlemen yang dilakukan untuk mengenal DPR secara komprehensif beserta sistem pendukungnya. Mahasiswa nantinya akan dibagi dalam kelompok tertentu dan secara bergiliran merasakan mencoba kegiatan kelengkapan dewan.

Indra mengatakan, mahasiswa akan mengetahui secara langsung bagaimana ketika DPR berhadapan dengan pemerintah, dan melaksanakan fungsi pengawasan, anggaran, serta legislasi. "Tentu semua selama ini mengenal DPR dalam kacamata hitam putih, nggak mengenal langsung bagaimana DPR bersidang," kata dia lagi. 

Pilihan fokus kedua, yakni perancangan big data. Indra menjelaskan, saat ini DPR sedang merencanakan sebuah program perancangan data. Kegiatan ini bisa diikuti oleh mahasiswa berlatar belakang komputer, teknik, atau matematika. 

"Tapi ini masih berproses. Kita baru akan melaksanakan, tapi dalam proses itu mungkin nanti adik-adik mahasiswa yang punya latar belakang kuta di matematika, di teknik atau komputer bisa memberi masukan," kata Indra. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement