Ahad 11 Jul 2021 20:02 WIB

Covid di 4 Kecamatan di Semarang Masih Tinggi

Keempat kecamatan itu adalah Semarang Barat, Tembalang, Banyumanik, dan Pedurungan.

Personel kepolisian berjaga di jalan protokol yang ditutup saat penerapan PPKM Darurat di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (5/7/2021).  -foto ilustrasi-
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Personel kepolisian berjaga di jalan protokol yang ditutup saat penerapan PPKM Darurat di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (5/7/2021). -foto ilustrasi-

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kapolrestabes Semarang Kombes Pol.Irwan Anwar menyebutkan angka kasus Covid -19 di empat kecamatan di Ibu Kota Jawa Tengah masih mendapat perhatian serius dalam penanganannya. Keempat kecamatan yang masih menjadi perhatian tersebut masing-masing Semarang Barat, Tembalang, Banyumanik, dan Pedurungan.

Hal tersebut merupakan hasil evaluasi sekitar sepekan pelaksanaan pemberlakukanpembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang disampaikan Irwan di Semarang, Ahad (11/7). "Pedurungan sudah turun tapi masih tinggi, Tembalang tinggi dan tidak turun dalam seminggu, Banyumanik dan Semarang Barat tinggi dan naik dalam seminggu," katanya.

Meski demikian, lanjut dia, secara umum terdapat penurunan jumlah kasus aktif serta penambahan angka kesembuhan. Ia menambahkan kepolisian juga terus berupaya menekan tingkat mobilitas masyarakat selama pelaksanaan PPKM darurat.

Upaya untuk menekan mobilitas masyarakat tersebut, kata dia, antara lain dengan melakukan penyekatan dan penutupan sejumlah ruas jalan. Ia menyebut setidaknya terdapat 23 titik penyekatan dan penutupan jalan, termasuk di perbatasan Kota Semarang dengan sejumlah kabupaten tetangga.

Sementara itu berdasarkan data laman https://siagacorona.semarangkota.go.id hingga pukul 18.00 WIB tercatat jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat mencapai 2.133 orang, di mana 532.orang di antaranya merupakan warga dari luar Ibu Kota Jawa Tengah ini.Adapun jumlah pasien yang meninggal akibat COVID-19 tercatat mencapai 4.780 orang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement