Pemerintah Percepat Konversi Tempat Tidur RS untuk Covid-19
Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Pemerintah mempercepat proses konversi tempat tidur rumah sakit (RS) untuk perawatan pasien Covid-19. Salah satunya, dengan meningkatkan dan memperbaiki fasilitas di RS yang akan dikonversi. (Foto ilustrasi: Tempat tidur pasien di Rumah Sakit Lapangan Surabaya) | Foto: ANTARA/Didik Suhartono
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mempercepat proses konversi tempat tidur rumah sakit (RS) untuk perawatan pasien Covid-19. Salah satunya, dengan meningkatkan dan memperbaiki fasilitas di RS yang akan dikonversi.
"Pemerintah menargetkan konversi tempat tidur RS untuk pasien Covid-19 sebesar 40 persen, untuk itu KemenPUPR sedang membantu meningkatkan dan perbaikan fasilitas di RS-RS tersebut demi percepatan program konversi," ujar Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi dalam keterangan pers harian PPKM Darurat, Ahad (11/7).
Dedy mengatakan, konversi tempat tidur RS seiring kasus Covid-19 yang terus meningkat beberapa pekan terakhir. Selain konversi tempat tidur RS, strategi antisipasi lainnya adalah mengubah sarana seperti rumah susun, wisma, asrama haji dan asrama TNI/Polri untuk menjadi rumah sakit lapangan atau rumah sakit darurat khusus Covid-19.
Dedy menambahkan, Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi guna kebutuhan sumber daya manusia tenaga kesehatan pascakonversi tempat tidur khusus Covid-19 maupun rumah sakit lapangan
"Koordinator PPKM Darurat Menko Marvest telah berkoordinasi dengan mendikbud untuk pelibatan mahasiswa kedokteran tingkat akhir," katanya.
Selain dokter dalam negeri juga, Dedy mengatakan Pemerintah membuka kesempatan untuk dokter diaspora untuk membantu dalam penanganan Covid-18 di Tanah Air. "Untuk itu bagi warga diaspora di seluruh dunia, Indonesia memanggil bakti dan sumbangsih anda kepada sesama saudara sebangsa, kami nantikan," ujarnya.