Selasa 13 Jul 2021 23:37 WIB

Hunian Dua Lantai di Penyangga Ibu Kota

Kebutuhan terhadap hunian layak huni terus meningkat setiap tahun

Hunian ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah penyangga Ibu Kota Jakarta.
Foto: .
Hunian ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah penyangga Ibu Kota Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus menggenjot program sejuta rumah layak huni bagi masyarakat. Hingga Mei 2021, rumah yang telah dibangun Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) sudah mencapai 312.290 unit di seluruh Indonesia. Terdiri dari 284.970 unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 27.320 unit rumah non-MBR.

Namun capaian itu masih jauh dari kebutuhan masyarakat terhadap hunian layak. Seiring dengan pertumbuhan populasi penduduk, kekurangan kebutuhan atau backlog perumahan di Indonesia terus meningkat. Berdasakan data Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), jumlah backlog kepemilikan rumah secara nasional adalah sebesar 11.459.875.

Turut membantu program penyediaan perumahan layak huni bagi masyarakat, RelifeAsia yang merupakan kolaborasi antara Relife Property dan Asiavesta Group meluncurkan proyek Greenland Kemang Bogor. Hunian ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah penyangga Ibu Kota Jakarta. 

Kompleks perumahan di atas lahan seluas 20 hektare ini berlokasi di Kemang, Bogor, Jawa Barat. Lokasinya berada di lintasan jalan nasional, Jalan Raya Parung Bogor, akses jalan antara Bogor dan Jakarta. Presiden Direktur RelifeAsia, Bagus Mulia Irawan, mengatakan proyek hunian ini akan dikembangkan hingga luas 20 hektare. 

“Saat ini site plan proyeknya telah mencapai 15 hektare. Total rumah yang akan dibangun dalam proyek ini sebanyak 1.300 unit rumah yang semuanya dibuat dua lantai untuk memaksimalkan lahan yang harganya juga cukup tinggi di wilayah ini," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/7).

Greenland Kemang Bogor menawarkan empat tipe rumah dua lantai, yaitu 48/60, 60/65, 72/78, dan 92/98. Menurut Bagus, rumah dua lantai pasti lebih mahal dibandingkan rumah satu lantai. Namun karena ia ingin mengejar segmen dengan keterjangkauan yang luas sehingga masih bisa menawarkan rumah dua lantai dengan harga masih di bawah Rp 500 juta per unit.

Banyak pengembang menerapkan strategi hunian dengan plafon tinggi untuk dijadikan rumah tumbuh dengan maksud penghuni dapat mengembangkang rumahnya pada suatu saat nanti. Namun strategi ini tidak dilakukan RelifeAsia. “Kami langsung menyediakan rumah dua lantai namun dengan harga yang masih terjangkau,” kata Bagus.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement