Mahasiswa UB Ciptakan Piranti Penghitung Benih Ikan
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berhasil membuat piranti untuk menghitung benih ikan secara cepat bernama SOHIN. | Foto: dok. Humas UB
REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berhasil membuat piranti untuk menghitung benih ikan secara cepat, tepat, efektif, efisien, serta portable. Alat bernama SOHIN ini mengadaptasi Artificial Intelegence (AI) berbasis computer vision dengan memanfaatkan sensor optik, motion dan segmentation.
Perwakilan tim, Muhammad Lutfi Ardiansyah mengatakan, cara kerja inovasi timnya diawali dengan operator memasukkan benih ikan bandeng atau nener beserta air ke dalam SOHIN. Nener tersebut akan melewati jalur inlet yang terbagi menjadi tiga kolom. "Ketika nener melewati kamera, maka sensor optik akan menangkap gambar objek yang melewatinya," katanya.
Data visual tersebut kemudian diubah menjadi data numerikal melalui serangkaian algoritma pemrograman. Selanjutnya, data numerik yang telah diproses ditampilkan pada LCD. Setiap objek yang dihitung akan disimpan datanya.
"Dan apabila jumlah objek yang diinginkan sudah mencapai target, maka secara otomatis program akan memerintahkan alat untuk menghentikan proses dan alat akan tertutup," jelasnya dalam keterangan pers yang diterima Republika, Rabu (14/7).
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UB ini mengungkapkan, inovasi timnya memiliki keunggulan tersendiri. Yakni, bisa meminimalisasi jumlah tenaga manusia dan mempersingkat waktu. Kemudian juga dapat meningkatkan ketelitian kerja perhitungan benih ikan.
Lutfi berharap piranti tersebut dapat diproduksi secara massal sehingga bermanfaat bagi pembudidaya benih ikan di Indonesia. Selain Lutfi, SOHIN juga diciptakan oleh mahasiswa Randy Cassandra Risnandar, Yasmin Azizah, Adynsyah Nanda Putra dan Akmal Adnan Attamami. Kelimanya dibimbing langsung oleh dosen FPIK UB, Eko Sulkhani Yulianto.
Piranti karya mahasiswa UB berhasil meraih penghargaan Gold Medal & Special Award Malaysia Innovation Invention and Creativity dalam ajang International Invention Competition For Young Moslem Scientists (IICYMS). IICYMS merupakan suatu platform pembelajaran yang dikembangkan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) untuk mengembangkan talenta-talenta muda agar menjadi penemu yang produktif, kreatif dan inovatif. Kegiatan ini diikuti oleh 201 tim dari 17 negara, diantaranya adalah Italia, Mesir, Indonesia, Malaysia, Turki, Jerman, Palestina, Qatar dan India. (LTF).