Selasa 29 Jun 2021 20:30 WIB

Kota Malang Tambah Rumah Isolasi untuk Pasien Covid-19

Rusunawa UB mempunyai 50 kamar yang masing-masing berisi empat tempat tidur.

Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, menambah rumah isolasi untuk penanganan Covid-19 (ilustrasi).
Foto: ANTARA/RAHMAD
Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, menambah rumah isolasi untuk penanganan Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, menambah rumah isolasi untuk penanganan Covid-19. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan pasien terkonfirmasi Covid-19.

Wali Kota Malang, Sutiajidi, mengatakan pihaknya telah melakukan kerja sama dengan Universitas Brawijaya (UB) dengan memanfaatkan rusunawa yang berada di wilayah Kalisongo, Kecamatan Dau, sebagai tempat isolasi mandiri pasien Covid-19. Selama ini Pemkot Malang mengoperasikan satu rumah isolasi di Jalan Kawi.

"Kami lihat karena trennya cukup tinggi, dan di mana-mana. Kota Malang telah menyiapkan beberapa hal, saya telah berkomunikasi dengan UB, dan mendapatkan respons," kata dia.

Sutiaji menyebut, Rusunawa UB mempunyai kapasitas 50 kamar yang masing-masing berisi empat tempat tidur. Dengan jumlah ruangan sebanyak 50 unit tersebut, maka penambahan kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 ada sebanyak 200 unit. Beberapa fasilitas yang ada di Rusunawa UB tersebut adalah, setiap kamar memiliki fasilitas kamar mandi. Selain itu, juga memiliki sirkulasi udara yang cukup baik, dan dilengkapi dengan fasilitas tempat beribadah.

"Ini sangat mendukung bagi pasien yang berstatus orang tanpa gejala (OTG), penyembuhan bisa lebih cepat," ujar Sutiaji.

Sutiaji menargetkan Rusunawa UB bisa segera dioperasikan dalam waktu dekat. Saat ini, Pemerintah Kota Malang juga telah kembali mengoperasikan rumah isolasi penanganan Covid-19 yang berada di Jalan Kawi dengan kapasitas tahap awal sebanyak 60 tempat tidur.

Rektor Univeristas Brawijaya, Profesor Nuhfil Hanani, mengatakan pemanfaatan rusunawa sebagai tempat isolasi, termasuk bagian dari langkah kemanusiaan. Universitas Brawijaya dan pemerintah harus bekerja sama dalam mengatasi penyebaran Covid-19.

"Ini soal kemanusiaan, kami semua harus bekerja bersama-sama untuk mengatasinya. Isolasi mandiri di tempat khusus, sangat penting agar tidak menularkan kepada orang lain," ujar Nuhfil.

Hingga saat ini, di Kota Malang tercatat secara keseluruhan ada 7.031 kasus konfirmasi positif Covid-19. Dari total tersebut, 6.193 orang dilaporkan telah sembuh, 660 dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement