Jumat 16 Jul 2021 19:16 WIB

PLN Gandeng PTPN dan Perhutani Amankan Pasokan Biomassa

PLN berupaya mempercepat target bauran energi 23 persen pada 2025 mendatang.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
 Penggunaan biomassa sebagai substitusi bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sejalan dengan upaya Indonesia menuju net zero emission di masa depan.
Foto: Kementerian ESDM
Penggunaan biomassa sebagai substitusi bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sejalan dengan upaya Indonesia menuju net zero emission di masa depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bekerjasama dengan PTPN III dan Perhutani untuk memastikan pasokan biomassa untuk program co-firing di 52 PLTU milik PLN. Langkah ini dilakukan PLN untuk mempercepat target bauran energi 23 persen pada 2025 mendatang.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjeaskan terkait biomassa PLN punya dua rencana besar. Tahap pertama, PLN menggandeng BUMN lain untuk menjamin pasokan biomassa ini. Harapannya, PLN sebagai offtaker dari biomassa ini selain bisa mengurangi tingkat emisi namun juga memberikan nilai tambah dari sampah yang selama ini tidak termanfaatkan.

"PTPN III sebagai pemasok akan dimulai pada 2021 mendatang. Sedangkan dari Perhutani akan memulai memasok pada 2022 mendatang," ujar Zul dalam konferensi pers, Jumat (16/7).

Zulkifli juga menjelaskan kedepannya, sebagai langkah pengembangan PLN ingin mengembangkan industri biomassa ini. Bersama dengan BUMN lain maupun pihak swasta PLN ingin menjadi salah satu produsen biomassa kedepannya, mengingat kebutuhan akan energi bersih akan semakin meningkat kedepan.

"Tahap ke 2 kerja sama pengembangan industri biomassa yang akan kami inisiasi triwulan pertama 2021," ujar Zulkifli.

Ia juga merinci hingga 2025 mendatang total kebutuhan biomassa yang dibutuhkan PLN sebesar 9 juta ton per tahun. "Melalui kerja sama ini sebagian besar kebutuhan ini bisa dipenuhi PTPN dan Perhutani. Posisinya juga terjangkau dari PLTU milik PLN yang masuk dalam program co-firing," tambah Zulkifli.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement