Penanganan Lonjakan Covid-19 di Kudus akan Tiru Kudus
Red: Dwi Murdaningsih
Petugas Polres Klaten memeriksa kartu vaksinasi pengendara saat operasi yustisi PPKM Darurat di Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (6/7). Petugas gabungan Polri dan TNI menggelar operasi penyekatan untuk mendukung PPKM Darurat dalam rangka menekan penyebaran Covid-19. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Gubernur Jawa Tengah akan mengaplikasikan penanganan kasus covid-19 Kudus di Klaten. Penanganan lonjakan kasus COVID-19 di Kabupaten Klaten dengan angka kematian pasien yang mencapai 1.000 kasus lebih akan mencontoh penanganan yang telah dilakukan di Kabupaten Kudus beberapa waktu lalu.
"Kami akan terapkan seperti Kudus, tadi Pak Kapolda sudah koordinasi dengan saya, Bupati juga sudah telpon saya untuk kita koordinasikan seperti model Kudus," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Kabupaten Cilacap, Kamis (22/7).
Orang nomor satu di Jateng itu menjelaskan salah satu cara yang akan dilakukan adalah merawat pasien COVID-19 yang isolasi mandiri di rumah untuk diisolasi terpusat. Hal ini agar pasien lebih terpantau serta tidak menjadi klaster keluarga.
"Jadi akan ada isolasi terpusat, saya minta agar warga nanti membantu. Ayo kita edukasi masyarakat agar mereka mau diisolasi terpusat," ujarnya.
Ganjar mengakui saat penanganan lonjakan kasus COVID-19 di Kabupaten Kudus, memang ada pro dan kontra. Namun tindakan itu berhasil dan kasusnya langsung melandai.
"Jadi 'treatment-nya' seperti Kudus. Mohon maaf kalau nanti harus dijemput (untuk diisolasi terpusat)," katanya.
Kasus COVID-19 di Kabupaten Klaten memang melonjak dalam dua pekan terakhir. Selain kasus konfirmasi positif, angka kematian juga melonjak tinggi.
Pada Rabu (21/7), terjadi kematian sebanyak 39 orang di Klaten dalam sehari. Secara keseluruhan, angka kematian di Klaten selama pandemi COVID-19 mencapai 1.000 lebih.