REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Selama 3 minggu bergelut dan mengejar waktu mempercepat penanganan oksigen di Pulau Jawa, PT Pertamina (Persero) bersama anak usahanya telah berhasil mendistribusikan bantuan oksigen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di 7 (Tujuh) Provinsi di Pulau Jawa dan Bali. Oksigen yang ditujukan bagi pasien terpapar Covid-19 tersalurkan di 206 Rumah Sakit (RS) dengan total oksigen cair sebesar 1.335 ton.
Pelaksanaan penyaluran oksigen yang berlangsung sejak 6 Juli 2021 telah menjangkau wilayah DKI Jakarta di 5 RS, Banten (5 RS), Jawa Barat (56 RS), Jawa Tengah (72 RS), DI Yogyakarta (46 RS), Jawa Timur (12 RS) dan Bali (10 RS).
Oksigen sebanyak 1.335 ton tersebut disalurkan melalui 31 unit Truk ISO Tank dalam 67 ritase. Pertamina melaksanakan penyaluran oksigen dari Filling Plant milik Linde dan Air Liquid untuk diangkut ke Depo Point Storage Samator yang tersebar di beberapa wilayah. Pendistribusian berdasarkan jumlah total kebutuhan oksigen di provinsi yang diinformasikan oleh Kementerian Kesehatan.
Pjs Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan sebagai BUMN, Pertamina akan terus berkontribusi dalam mengatasi masalah kelangkaan oksigen di rumah sakit, khususnya di pulau Jawa dan Bali.
Langkah ini merupakan bagian dari pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan Pertamina sekaligus implementasi Sustainable Development Goals (SDGs)."Pertamina tidak saja berperan untuk memberikan energi hingga pelosok, melainkan juga selalu hadir mengatasi kesulitan yang dihadapi bangsa Indonesia termasuk di sektor kesehatan,"ujarnya.
Fajriyah menambahkan, penyaluran bantuan oksigen tersebut melibatkan Pertamina Group yang dikoordinasikan langsung oleh Direksi Holding bersama Subholding Gas (PT PGN Tbk., beserta PT Pertamina Gas dan PT Gagas),Subholding Commercial & Trading (PT Pertamina Patra Niaga dan PT Patra Logistik) dan PT Elnusa Petrofin. Pada tahap implementasi, Tim Pertamina yang tergabung dalam Satgas Percepatan Penanganan Oksigen juga berkoordinasi erat dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, Kementrian Perindustrian dan Kemenko Kemaritiman & Investasi.
Peran penting dalam penyaluran oksigen juga terlihat pada Awak Mobil Tangki (AMT) Pertamina yang telah menjalani round trip hours mencapai lebih dari 50 jam, dengan jarak tempuh melampaui lebih dari 750 kilometer.
Namun tugas berat tersebut dapat dilaksanakan dengan lancar dan aman dengan tetap menerapkan aspek HSSE dan protokol kesehatan yang ketat sehingga tidak ada AMT yang terpapar Covid-19.
"Di tengah tantangan bisnis energi yang berat, manajemen sungguh-sungguh memantau proses penyaluran oksigen dan memastikan bantuan tersebut dapat membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19," katanya.