Senin 26 Jul 2021 15:18 WIB

Santri di Tasikmalaya Antusias Jalani Vaksinasi

Polda Jabar menyediakan vaksin untuk 3.600 orang, yang dibagi ke beberapa pesantren

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah santri di Ponpes Miftahul Huda, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, menjalani vaksinasi Covid-19, Senin (26/7). Vaksinasi di lingkungan pesantren itu digelar oleh Polda Jabar.
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Sejumlah santri di Ponpes Miftahul Huda, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, menjalani vaksinasi Covid-19, Senin (26/7). Vaksinasi di lingkungan pesantren itu digelar oleh Polda Jabar.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Polda Jawa Barat (Jabar) menggelar sebuan vaksinasi Covid-19 di ssejumlah pondok pesantren (ponpes) di Tasikmalaya. Sasaran vaksinasi kali ini adalah para santri yang tinggal di ponpes.

Kapolda Jabar, Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, antusias para santri untuk menjalani vaksinasi cukup tinggi. Menurut dia, Polda Jabar telah mendapat banyak permintaan dari pesantren untuk melakukan vaksinasi para santri.

"Saya kira antusiasme masyarakat untuk vaksinasi sangat luar biasa. Ponpes pun dari kemarin, ketika kita zoom meeting dengan ormas dan tokoh agama, itu permintaan vaksinasi di ponpes sangat tinggi," kata dia saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Ponpes Miftahul Huda, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (26/7).

Ia menyebutkan, Polda Jabar menyediakan vaksin untuk 3.600 orang, yang dibagi ke beberapa pesantren. Saat ini vaksinasi di Tasikmalaya digelar tiga pesantren. Rencananya, vaksinasi di pesantren juga akan dilakukan di Ciamis. Sebelumnya, lanjut dia, vaksinasi di pesantren juga telah dilakukan di Garut. "Mudah-mudahan ini bisa membantu percepatan vaksinasi di Jabar," kata Kapolda.

Ia menambahkan, Polda Jabar tak hanya melakukan vaksinasi ke lingkungan pesantren. Dalam membantu percepatan vaksinasi, aparat kepolisian juga menyasar masyarakat umum, kalangan difabel, komunitas ojek daring, dan lainnya.

Pondok pesantren dipilih menjadi salah satu sasaran pelaksanaan vaksinasi dengan alasan, banyak santri yang tinggal di lingkungan itu. "Mereka tinggal dalam satu komunitas. Seandainya ada penularan, itu akan terjadi cepat. Karena itu, pesantren penting untuk jadi sasaran vaksinasi," kata dia.

Ahmad menilai, sejauh ini pihaknya tak mengalami kendala berarti dalam melakukan vaksinasi. Sebab, antusiasme masyarakat di Jabar dalam melakukan vaksinasi cukup tinggi. 

Hanya saja, distribusi vaksin ke wilayah Jabar saat ini masih terbatas. Pasalnya, vaksin dari pemerintah pusat harus didistribusikan juga ke beberapa daerah lain."Karena harus dibagi di beberapa tempat, jadi memang masih belum merata. Namun saya kita masyarakat antusias, termasuk di pesantren ini. Semua mendukung," ujar dia.

Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi dukungan Polda dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19. Sebab, capaian vaksinasi di wilayah Jabar dinilai masih rendah."Memang kita diangap progres vaksinasi rendah dibanding provinsi lain, tapi jumlah penduduk di Jabar ini banyak, 50 juta. Kalau provinsi lain kan penduduknya tak smapai itu. Jadi kita seolah di bawah," kata Uu.

Namun, kenyataan itu akan dijadikan sebagai motivasi kepada agar melakukan vaksinasi lebih cepat lagi. Menurut dia, dukungan aparat TNI dan Polri dalam melakukan vaksinasi sangat membantu. 

"Sekarang kita ngabret (lari kencang). Karena dibantu kepolisian, TNI, dan lainnya," kata dia.

Pengurus Yayasan Ponpes Miftahul Huda, H Arief Maoshul Affandy mengaku mengapresiasi langkah Polda Jabar yang melaksanakan vaksinasi kepada santrinya. Menurut dia, vaksinasi kepada santri itu bisa mencegah terjadinya penularan Covid-19 di lingkungan pesantren."Hari ini ditargetkan ada 500an santri yang divaksin. Memang belum semua, karena jumlah santri di sini sampai 5.000an. Nanti sisanya akan menyusul," kata dia.

Arief menilai, para santri juga antusias dalam menjalani vaksinasi. Padahal, pihak pesantren tak memberikan instruksi agar agar seluruh santri wajib vaksinasi. Menurut dia, pimpinan pesantren hanya memberikan pemahaman bahwa vaksinasi itu bagian dari upaya menyempurnakan syariat dan memaksimalkan ikhtiar mencegah penularan Covid-19.

Ia menambahkan, vaksinasi juga merupakan salah satu cara menjaga diri dan guru para santri tetap sehat. "Alhamdulillah antusias, terutama yang kecil-kecil. Ada memang satu dua yang takut disuntik, tapi kita beri pemgertian," kata dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement