REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masyarakat diingatkan agar tetap melakukan vaksinasi untuk mencegah penyakit hepatitis. Menurut Direktur Pemasaran, Penelitian dan Pengembangan PT Bio Farma, Sri Harsi Teteki, penyakit hepatitis yang bisa mematikan juga.
"Vaksinasi hepatitis ini kita ga bisa menggu pandemi berakhir," ujar Sri kepada wartawan di acara Konferensi Pers Virtual, dengan tema World Hepatitis Day, Rabu (28/7).
Bio Farma ingin mengajak masyarakat agar terus melakukan vaksinasi hepatitis, sebab pencegahan sangat penting.
"Kalau gaya hidup kita dijaga dan dengan vaksinasi hepatitis, maka akan membantu agar tak komplikasi. Hepatitis ini akan sangat serius, tak bisa diabaikan karena bisa menyebabkan kematian jika dibiarkan hepatitis bisa menjadi kanker," paparnya.
Menurutnya, semua pihak harus memikirkan bagaimana pencegahan penularan hepatitis di Indonesia. Bio Farma sendiri, berupaya dengan menyiapkan produk vaksin yang sudah diakui WHO.
Menurut Kepala Divisi Retail dan Pelayanan Bio Farma dr Mahsun Muhammadi MKK, semua masyarakat harus waspada dengan hepatitis A,B, dan C. Di Indonesia, diperkirakan hepatitis yang paling banyak adalah hepatitis B yakni sekitar 7,1 persen warga yang terkena hepatitis B.
"Vaksinasi hepatitis B harus diberikan untuk kekebalan. Yakni, diberikan dari mulai bayi, anak-anak, remaja hingga diberikan pada semua masyarakat yang beresiko tinggi," katanya.
Vaksinasi hepatitis, kata dia, bisa diberikan sejak bayi baru lahir perlu perlindungan. Kemdudian dilanjutkan dengan pemberian vaksin Pentha bio dan selanjutnya.
"Sehingga, diharapkan nantinya akan timbul antibodi," katanya.
Selain vaksinasi, kata dia, untuk mencegah penyebaran hepatitis setiap masyarakat harus pola hidup sehat dan menjaga kebersihan. Selain itu, virus hepatitis juga bisa menular lewat darah.
"Jadi petugas kesehatan wajib vaksin hepatitis B. Begitu juga yang tinggal dengan pasien hepatitis B wajib vaksinasi," katanya.