Selasa 03 Aug 2021 07:16 WIB

Apindo: Dunia Usaha Butuh Diskon Tarif Listrik

Apindo menilai insentif pajak yang diberikan ke dunia usaha tidak tepat sasaran.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Ketua Apindo Hariyadi B Sukamdani .
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Ketua Apindo Hariyadi B Sukamdani .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, turunnya kinerja industri manufaktur nasional merupakan dampak penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Pembatasan tersebut menurutnya, membuat kegiatan semua sektor otomatis menurun.

Penurunan sektor manufaktur terlihat dari Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang diumumkan IHS Markit. PMI itu berada di posisi 40,1 pada Juli, sebelumnya mencapai 53,5 pada Juni.

"Itu kan tergantung kepada aktivitas manufaktur kita. Kalau aktivitas manufaktur kembali normal, otomatis angka (PMI Manufaktur Indonesia) balik lagi," ujar Hariyadi saat dihubungi Republika.co.id, Senin (2/8)

Ia menjelaskan, pandemi masih akan terus menjadi gangguan, karena kasus positif Covid-19 masih tinggi, jumlah pasien yang wafat pun semakin banyak. Maka, kata dia, belum ada kepastian kapan industri manufaktur bisa bergerak normal.