RS Darurat Donohudan Didukung Nakes RSUD Moewardi
Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Pekerja membersihkan lorong gedung tempat karantina untuk pasien COVID-19 tanpa gejala di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah. | Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Operasional Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 di Asrama Haji Donohudan (AHD), Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, didukung tenaga kesehatan (nakes) dari RSUD dr Moewardi. Saat ini, lantai 1 RS Darurat tersebut sudah bisa dioperasionalkan.
Direktur RSUD dr Moewardi, Cahyono Hadi mengatakan, nakes yang akan bertugas di RS Darurat Covid-19 sebagian dari RSUD dr Moewardi. Selain itu, nakes perawat juga berasal dari relawan. "Jumlah totalnya sekitar 40 orang, separuh dari Moewardi dan separuh dari relawan," kata Cahyono saat dihubungi wartawan.
Ia menyebut, RSUD dr Moewardi menerjunkan sejumlah dokter spesialis di RS Darurat Covid-19 Asrama Haji Donohudan. Para dokter tersebut antara lain terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, spesialis paru-paru, dan spesialis anestesi.
"Dokter spesialisnya dari Moewardi semua. Spesialis semuanya diratakan, karena untuk Covid-19 rata semua, ya paru ya penyakit dalam, anestesi semua," imbuh dokter spesialis kebidanan dan kandungan tersebut.
Para dokter spesialis tersebut tidak sepenuhnya menangani pasien di RS Darurat Covid-19 Asrama Haji Donohudan. Mereka juga menangani pasien di RSUD dr Moewardi. Manajemen akan membuat penjadwalan dokter spesialis untuk penanganan pasien di RSUD dr Moewardi maupun di RS Darurat Covid-19 AHD.
"Nakes kami diperbantukan ke RS Darurat Covid-19 sampai pandemi berakhir, kami bantu semuanya. Kalau spesialis bisa bolak-balik ke Moewardi karena sifatnya darurat," ungkap Cahyono.
Menurutnya, RS Darurat Covid-19 AHD lantai 1 sudah bisa dioperasikan. Di lantai itu kapasitasnya sekitar 40 tempat tidur isolasi ditambah delapan HCU (high care unit). Fasilitas di HCU antara lain, tabung oksigen sentral, hingga HNFC (Alat Terapi Oksigen Aliran Tinggi).
"RS Darurat Covid-19 di AHD ini diperuntukkan untuk pasien gejala ringan dan sedang. Bila nanti gejalanya sudah menjadi berat maka akan dikirim ke Moewardi," ujarnya.
Selain itu, sebagian gedung di AHD juga digunakan untuk isolasi terpusat pasien Covid-19 tanpa gejala. Sehingga, jika nantinya pasien tersebut bergejala, maka bisa langsung dibawa ke gedung RS Darurat.
Cahyono mengakui jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit sudah mulai melandai. Tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di RSUD dr Moewardi juga sudah turun. "Di Moewardi bed isolasi sudah turun lagi, sekarang sekitar 240 bed," kata dia.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyatakan, RS Darurat Covid-19 di AHD yang lantai 1 sudah bisa operasional. Saat meninjau lokasi tersebut pada Kamis (5/8), alat-alat kesehatan sudah terpasang semua, seperti ISO tank, dan HCU sudah terpasang.
"Nakesnya dari Moewardi. Ada tiga lantai. Dalam waktu dekat sudah selesai semua, tinggal beres-beres saja. Progresnya cepat," tegas Gibran.