REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menargetkan sebanyak 6.300 warga divaksin dalam program Depok Vaksinasi Jemput Warga (D'Vajar). Program ini rencananya berlangsung hingga November 2021.
"Targetnya 6.300 warga tervaksin dalam program D'Vajar. Dengan rincian, 100 orang per kelurahan. Kelurahan di Depok jumlahnya 63," ujar Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono, usai meluncurkan Program D'Vajar di Kantor Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (13/8).
Menurut Imam, vaksinasi berlaku untuk warga dengan usia 18 tahun ke atas, serta diprioritaskan untuk warga yang tidak dapat mengakses aplikasi. Untuk lokasi vaksinasi berada di Rumah Sakit (RS) Universitas Indonesia (UI).
Warga yang sudah terdata melalui lurah akan dijemput dengan armada yang disiapkan oleh Satgas Covid-19 tingkat kota atau kecamatan di kantor kelurahan setempat. Satu kelurahan disiapkan sebanyak 10 angkutan kota (angkot).
"Untuk hari ini di Ratujaya, ada tiga kloter pemberangkatan dengan jumlah 30, 35, dan 35 orang menggunakan angkot dan bus sekolah milik Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok," kata Imam menjelaskan.
Ia berharap, program D'Vajar menarik minat masyarakat untuk datang ke lokasi vaksinasi serta mempermudah untuk warga yang kesulitan mendaftar melalui aplikasi. Warga yang tidak memiliki kendaraan juga bisa ikut dalam program ini.
Program D’Vajar ini salah satu ikhtiar untuk menyehatkan dan menyelamatkan nyawa masyarakat dari Covid-19. "Mudah-mudahan dengan semakin banyak warga yang divaksin, bisa menekan kasus penyebaran Covid-19 di Kota Depok," ujar Imam.