Gunung Merapi Masih Berstatus Siaga

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin

Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Ahad (15/8/2021). Menurut data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode pengamatan Minggu, 15 Agustus 2021 pukul 00:00-06.00 WIB terjadi satu kali awan panas guguran dengan jarak luncur 2.000 meter dan 10 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Ahad (15/8/2021). Menurut data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode pengamatan Minggu, 15 Agustus 2021 pukul 00:00-06.00 WIB terjadi satu kali awan panas guguran dengan jarak luncur 2.000 meter dan 10 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya. | Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Aktivitas Gunung Merapi berupa guguran awan panas maupun lava pijar terjadi cukup tinggi satu pekan terakhir. Pada periode pengamatan 6-12 Agustus 2021 saja, terjadi 28 kali guguran awan panas dan 252 kali guguran lava pijar.

Sebanyak 28 awan panas guguran mengarah ke barat daya berjarak luncur maksimal 3.000 meter. Sedangkan, 252 lava mengarah ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter dan satu kali ke tenggara dengan jarak luncur 500 meter.

Cuaca sekitar Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam, lalu berkabut siang dan sore. Dilaporkan hujan abu pada 10-12 Agustus 2021 di Kecamatan Dukun, Sawangan, Grabag, Pakis, Tegalrejo, Secang, Srumbung, Salam, Muntilan dan Mungkid.

Analisis morfologi dari Stasiun Kamera Deles V, Ngepos, dan Babadan II teramati perubahan morfologi di kubah lava barat daya dan kubah tengah akibat aktivitas lava pijar dan awan panas yang meningkat. Tapi, volume kubah lava relatif tetap.

Intensitas kegempaan pekan ini masih cukup tinggi. Deformasi menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 7,7 centimeter per hari. Namun, tidak dilaporkan hujan, lahar maupun penambahan aliran di sungai–sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

"Kesimpulan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Ahad (15/8).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor tenggara–barat daya sejauh maksimal tiga kilomoeter ke arah Sungai Woro Lalu, sejauh lima kilometer ke Ssungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. 

Terkait


Penampakan Aktivitas Gunung Merapi dari Sleman

BPPTKG: Gunung Merapi Memasuki Fase Ekstrusi

BPBD Boyolali Bantu 10 Tangki Air Bersihkan Abu Merapi

Candi Borobudur Diselimuti Abu Merapi

Hujan Abu Merapi Guyur Sebagian Wilayah Kabupaten Magelang

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark