Panglima Minta Pasien Covid di Kulonprogo Diisolasi Terpusat
Red: Fernan Rahadi
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, tiba di Bandara Internasional Yogyakarta dan langsung menuju Taman Budaya Kab. Kulon Progo untuk melaksanakan peninjauan vaksinasi, Sabtu (21/08). | Foto: istimewa
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta pasien Covid-19 tanpa gejala dan bergejala ringan di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk memanfaatkan sarana isolasi terpusat demi menekan risiko kematian dan laju penularan. Ketika meninjau penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Kulonprogo, Sabtu (21/8), Panglima TNI menyebutkan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah ini relatif cukup tinggi sehingga harus mengoptimalkan layanan isolasi terpusat (isoter).
"Kasus konfirmasi (positif) akan dilaksanakan perawatan di isolasi terpusat (isoter) dan tidak diisolasi mandiri sehingga terpantau kondisi dan obat-obatannya," kata Panglima TNI.
Oleh karena itu, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta empat pilar di Kulonprogo, yaitu jajaran TNI, Polri, pemerintah daerah, dan puskesmas setempat bekerja lebih keras mengimbau masyarakat agar menjalani isolasi secara terpusat. Menurut dia, sinergi yang telah dilakukan dengan baik di daerah ini harus mampu memasifkan pelaksanaan 3T (pemeriksaan, pelacakan, dan perawatan) serta menggencarkan program Serbuan Vaksinasi gunamemutus rantai penyebaran Covid-19.
Sementara itu, Panglima mengingatkan hanya mereka yang hasilnya tesnya negatif yang dapat menjalani isolasi mandiri di kediamannya masing-masing. Panglima TNI bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meninjau penanganan Covid-19 di Kulonprogo mengingat daerah itu masih masuk dalam level 4 Covid-19.
Dalam kesempatan yang sama, Panglima TNI, Kapolri, dan Menkes Budi Gunadi juga meninjau penggunaan aplikasi Silacak yang digunakan oleh para tracer. Silacak merupakan aplikasi buatan Kementerian Kesehatan RI yang menjadi alat untuk mendata dan melacak pasien serta kontak erat Covid-19. Panglima mengerahkan puluhan ribu prajuritnya untuk menjadi pelacak pasien Covid-19 serta mereka yang kontak erat dengan pasien. Selanjutnya, Panglima TNI, Kapolri, dan Menkesmeninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dan memberi bantuan sosial kepada masyarakat di Kulonprogo.