Isolasi Terpusat di Solo Mulai Dikosongkan
Rep: Binti Sholikah/ Red: Fernan Rahadi
Polisi berjaga di depan Asrama Mahasiswa UNS Solo, Jawa Tengah, Rabu (28/7/2021). Asrama mahasiswa Universitas Sebelas Maret UNS tersebut digunakan sebagai lokasi isolasi terpusat pasien terkonfirmasi positif COVID-19 bergejala ringan dengan kapasitas 114 kamar dan 228 tempat tidur. | Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mulai mengosongkan fasilitas isolasi terpusat untuk pasien Covid-19 tanpa gejala akhir bulan nanti. Hal itu lantaran gedung sekolah yang digunakan untuk fasilitas isolasi terpusat bakal dipersiapkan untuk menjalani simulasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek.).
"Yang isolasi terpusat sudah mulai kami kosongkan untuk persiapan," kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, kepada wartawan, Senin (23/8).
Penutupan fasilitas isolasi terpusat dilakukan seiring dengan penurunan kasus Covid-19 di Solo. "Banyak (penurunan kasus). Yang dirawat juga sudah menurun banyak,"kata Gibran.
Pemkot Solo mulai mengoperasionalkan fasilitas isolasi terpusat untuk pasien Covid-19 tanpa gejala sebanyak delapan lokasi pada awal penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. Delapan lokasi tersebut terdiri dari tujuh gedung sekolah dan satu gedung di kompleks Solo Techno Park (STP). Kemudian, Pemkot mulai menutup fasilitas isolasi terpusat dengan adanya penurunan kasus Covid-19.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Nico Agus Putranto, mengatakan, saat ini masih ada tiga sekolah yang digunakan untuk isolasi terpusat, yakni SMP Negeri 25, SD Panularan dan SD Cengklik. Ketiganya masing-masing masih dihuni 27 orang, 20 orang dan 12 orang. "Kami rencananya pekan ini sudah tidak ngisi lagi ke sekolah. Sementara kami kirim ke isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan (AHD) semua," jelas Nico.
Meski demikian, BPBD juga menyiapkan fasilitas isolasi terpusat di lokasi lain, yakni Dalem Priyosuhartan, dan gedung Graha Wisata Niaga. Dalem Priyosuhartan memiliki kapasitas 50-60 orang, sedangkan Graha Wisata Niaga 150-200 orang.
"Dalem Priyosuhartan dulu kita buka, secepatnya. Besok kami siapkan tempatnya dulu. Habis itu kami buka di akhir Agustus. karena rencananya kita ikut simulasi AKM di awal September," paparnya.
Sedangkan Graha Wisata Niaga saat ini masih dipakai untuk lokasi sentra vaksinasi Covid-19 sampai 28 Agustus mendatang. Setelah itu, gedung tersebut langsung disiapkan untuk lokasi isolasi terpusat.
"Barang-barangnya besok kami siapkan di sana tapi belum dipasang, ditata saja. Nanti kalau sudah tidak dipakai untuk sentra vaksin ya langsung kami buka di sana," terang Nico.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, jumlah kasus penyebaran Covid-19 per Senin (23/8) secara kumulatif mencapai 25.265 dengan kasus aktif sebanyak 441 orang. Kasus aktif tersebut rinciannya, 383 orang isolasi mandiri/terpusat dan 58 pasien menjalani perawatan. Sedangkan 23.787 orang telah dinyatakan sembuh/pulang, serta 1.037 orang meninggal dunia. Pada Senin, terdapat penambahan kasus baru sebanyak 61 orang terkonfirmasi positif Covid-19.