Pasien Covid-19 Sembuh di Bantul Bertambah 343 Orang
Red: Muhammad Fakhruddin
Pasien Covid-19 Sembuh di Bantul Bertambah 343 Orang (ilustrasi). | Foto: www.freepik.com
REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Pasien konfirmasi COVID-19 yang dinyatakan sembuh di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam sehari bertambah 343 orang, sehingga total angka kesembuhan hingga Kamis (26/8) menjadi 49.388 orang.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul, Kamis, pasien sembuh itu berasal dari Kecamatan Banguntapan 91 orang, Sewon 66 orang, Bantul 56 orang, Srandakan 22 orang, Pleret 21 orang, Jetis 20 orang, Kasihan 19 orang, dan Pandak 19 orang.
Kemudian dari Pandak sembilan orang, Imogiri delapan orang, Sedayu lima orang, dan sisanya Bambanglipuro dua orang, Piyungan dua orang, serta dari Sanden, Kretek, dan Dlingo masing-masing satu orang. Dalam periode yang sama terdapat penambahan kasus konfirmasi COVID-19 sebanyak 331 orang, sehingga total kasus positif di Bantul secara kumulatif berjumlah 53.928 orang.
Sedangkan kasus konfirmasi COVID-19 yang meninggal dunia pada hari ini tercatat tujuh orang, sehingga total kasus kematian di Bantul menjadi 1.419 orang. Dengan perkembangan kasus harian tersebut maka data kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih menjalani karantina maupun isolasi di rumah sakit dan selter per hari Kamis (26/8) berjumlah 3.121 orang.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, Kabupaten Bantul saat ini masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4, dengan harapan penularan kasus COVID-19 dapat dicegah, dan angka kesembuhan semakin bertambah.
"Pandemi COVID-19 di Bantul dari hari ke hari ini sudah menurun secara konsisten, angka kesembuhan tinggi, angka kematian turun konsisten, hal ini menunjukkan bahwa PPKM ini menghasilkan suatu dampak demikian positif," katanya.
Bupati juga selalu mengajak masyarakat agar bersama memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.