Mahasiswa Unair Olah Lendir Bekicot Jadi Penyanitasi Tangan
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Mas Alamil Huda
Terapi kecantikan dengan bekicot | Foto: News
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Lima mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) mengolah lendir bekicot menjadi produk hand sanitizer atau penyanitasi tangan. Kelima mahasiswa yang dimaksud adalah Johanna Tania Victory, Sefanny Nur Ramadhani, Dava Setyawan Putra, Edla Putri Humaira, dan Figo Surya Ardiyanto, yang semua berasal dari Jurusan Statistika, Fakultas Sains dan Teknologi.
Johanna Tania Victory selaku Ketua Tim menuturkan, pandemi Covid-19 memunculkan ide bagi timnya untuk menciptakan hand sanitizer berbahan dasar lendir bekicot, yang diberi nama Liputan (Lendir Siput Hand Sanitizer). Produk tersebut dibuat dengan lendir bekicot yang memiliki kandungan utama sebagai antiseptik.
“Antiseptik selain sebagai penyanitasi tangan, juga berguna untuk menyembuhkan luka dan merawat kulit kering. Manfaat lain dari Liputan adalah sebagai produk antivirus, antibakteri, dan spektrum antibiotik,” kata Johanna, Jumat (27/8).
Ia menjelaskan, bahan dasar Liputan adalah lendir bekicot dengan campuran ekstrak daun sirih dan tambahan aroma alami. Yaitu lemon, jeruk, cengkih, dan bubuk kayu manis. Dengan pembuatan produk itu, diharapkan dapat mengubah persepsi masyarakat akan sifat bekicot yang dikenal sebagai hewan yang menjijikkan.
“Kami ingin menciptakan suatu inovasi terbaru dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia dengan maksud utama demi menciptakan bangsa Indonesia yang kritis, maju, dan sejahtera,” ujarnya.
Hingga saat ini, proses produk tersebut telah sampai ke tahap pemasaran dan promosi. Tim Liputan sudah memiliki rencana lanjutan dalam melakukan penyempurnaan produk, promosi melalui berbagai platform digital, dan mengikuti berbagai perlombaan agar produknya makin dikenal masyarakat.