Rabu 08 Sep 2021 10:36 WIB

Katalis Positif Minim, IHSG Diperkirakan Rawan Terkoreksi

Pelaku pasar mencermati rilis data ekonomi indeks keyakinan konsumen.

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/7). Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/9) diperkirakan rawan terkoreksi seiring minimnya katalis positif.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/7). Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/9) diperkirakan rawan terkoreksi seiring minimnya katalis positif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/9) diperkirakan rawan terkoreksi seiring minimnya katalis positif. IHSG dibuka menguat 2,08 poin atau 0,03 persen ke posisi 6.114,48. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,98 poin atau 0,11 persen ke posisi 872,36.

"Tekanan yang melanda pergerakan bursa global, membuat IHSG rawan terkoreksi di tengah minimnya sentimen positif yang dapat mendorong bursa untuk bergerak ke atas," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Dari domestik, para pelaku pasar juga akan mencermati rilis data ekonomi indeks keyakinan konsumen yang akan dirilis pada pagi ini. Pada perdagangan semalam, bursa saham AS ditutup dengan kecenderungan melemah setelah sehari sebelumnya libur.

Para pelaku pasar masih mencermati seberapa besar perkembangan varian delta COVID-19 akan mempengaruhi ekonomi AS, di tengah adanya potensi stimulus ekonomi dari The Fed akan mulai dikurangi sebelum 2021 berakhir. Selain itu, adanya spekulasi tentang Uni Eropa yang juga akan segera mengurangi stimulus perekonomian menjadi pembeban pergerakan bursa saham.

Dari pasar komoditas, harga-harga komoditas utama bergerak dengan kecenderungan melemah. Harga minyak Brent dan WTI turun, sedangkan batubara juga turut tertekan. Sedangkan emas, nikel, tembaga, dan timah melemah, namun CPO berhasil menguat.

Terkait pandemi, jumlah kasus harian COVID-19 pada Senin (7/9) bertambah 7.201 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,14 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 683 kasus sehingga totalnya mencapai 137.156 kasus. 

Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 14.159 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,86 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 138.630 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 68,21 juta orang dan vaksin dosis kedua 39,17 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 139,32 poin atau 0,47 persen ke 30.055,46, indeks Hang Seng naik 179,22 poin atau 0,68 persen ke 26.532,85, dan indeks Straits Times terkoreksi 24,03 poin atau 0,77 persen ke 3.084,5.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement