Bantul Tunggu Instruksi Satgas Soal Pementasan Seni Budaya
Red: Bilal Ramadhan
Penampilan Ki Dalang Jumartoyo saat pementasan daring Wayang Climen di Kebonagung, Bantul, Yogyakarta, Jumat (26/3) malam. Pada pentas wayang climen kali ini Ki Dalang Jumartoyo membawakan lakon Kongso Adu Jago. Pementasan daring ini diinisiasi oleh Disbudpar DIY, mengingat kondisi masih pandemi Covid-19. Dan disiarkan live melalui jaringan media sosial. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menunggu instruksi dari Satuan Tugas Covid-19 terkait kebijakan pementasan gelar seni budaya meski level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Bantul per 7 September sudah turun ke level 3.
"Kalau gelar budaya kita nanti masih nenunggu instruksi dari Gugus Tugas Covid-19 kabupaten, jadi seperti apa bentuknya nanti kita laksanakan, kalau untuk saat ini belum ada instruksi," kata Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Nugroho Eko Setyanto.
Dia mengatakan, selama ini pementasan atau gelar seni budaya bersifat daring atau virtual dan belum dilakukan secara terbuka sebagai antisipasi kerumunan di masa pandemi Covid-19, kalaupun ada pementasan secara terbuka hanya terbatas untuk internal, tanpa penonton.
"Kalau saat ini kita masih daring, termasuk yang sekarang baru aktif juga masih daring, itu yang kerja sama antara Sego Katul dan Warkaban, karena sampai saat ini aturan belum diperkenankan untuk tampil di publik, sehingga kita masih mengikuti aturan dari sana," katanya.
Pihaknya berharap, para pelaku seni dan budaya masih bersabar untuk berkarya kembali di hadapan publik pada masa pandemi Covid-19 ini, dan lebih menekankan secara daring. Dan saat ini, pemda sedang memikirkan agar pelaku seni budaya mendapat bantuan di masa pandemi.
"Untuk membantu seniman terdampak nanti akan diprogramkan, kemarin sudah dikoordinasikan tapi waktunya belum, nanti ada dari Disbud DIY, Disbud peduli, wujudnya sembako, tapi kita belum tahu kapan, masih pendataan terus," katanya.
Nugroho juga mengatakan, dalam mempersiapkan kembali menggeliatnya kesenian dan budaya di Bantul, pihaknya menggencarkan program vaksinasi Covid-19 bagi pelaku seni budaya sebagai upaya membentuk imunitas kelompok, sehingga bisa berkarya lebih aman.
Dia mengatakan, seperti vaksinasi yang dilakukan pada Selasa (7/9) di Pasar Seni dan Wisata Gabusan Bantul, dengan sasaran sebanyak 1.000 pelaku seni budaya dan keluarga, sementara yang belum terkaver akan dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan Bantul.
"Sisanya akan kita koordinasikan dengan Dinkes Bantul agar nanti dilayani sesuai jadwal yang diberikan di sentra vaksin Bantul," ujar Nugroho Eko Setyanto.