Dinas Pendidikan Jatim Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka
Red: Muhammad Fakhruddin
Dinas Pendidikan Jatim Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Dinas Pendidikan Jawa Timur melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas yang telah digelar selama 10 hari di wilayah setempat.
"Pembelajaran tatap muka sampai hari ini berjalan baik. Namun pelaksanaannya akan dievaluasi terus. Tentu ada masukan dari sekolah dan siswa," ujar Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi di Surabaya, Kamis (9/9).
Ia mengungkapkan sejumlah evaluasi di antaranya PTM terbatas saat ini dilakukan per hari selama dua jam, sementara per pekan siswa dua kali mengikuti PTM terbatas. "Kurang karena ada empat jam pelajaran, masing-masing 30 menit. Terutama untuk SMK karena banyak praktiknya. 30 menit itu untuk menyiapkan alat-alat praktik memakan waktu 10 hingga 15 menit, sehingga terlalu singkat," ucapnya.
"Kedua, per pekan dua kali dirasa sangat kurang untuk menyampaikan materi-materi yang dibutuhkan oleh siswa. Namun demikian seperti yang dikatakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bahwa ini bertahap," tutur Wahid menambahkan.
Selain itu, evaluasi meliputi diperketatnya protokol kesehatan, mulai penggunaan masker, cuci tangan, jaga jarak dan lainnya.WW, sapaan akrabnya, menyampaikan ditemukan guru dan siswa yang tidak memakai masker secara sempurna, termasuk menggunakannya masker secara berulang kali. "Siswa juga ditemukan banyak yang bergerombol ataupun janjian ketemu di warung-warung atau kafe," kata mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya memohon semua pihak agar protokol kesehatan bisa diterapkan dengan baik di sekolah. "Pembelajaran tatap muka bisa dikembangkan terus karena pembelajaran jarak jauh yang dilakukan selama ini menurunkan kualitas pendidikan. Perkembangan COVID-19 yang semakin membaik ini pasti akan ditingkatkan," tukas Wahid.