Pasien Covid-19 Bantul yang isolasi tinggal 973 orang
Red: Fernan Rahadi
Isolasi mandiri (ilustrasi) | Foto: republika
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Jumlah pasien COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang masih menjalani isolasi di selter maupun rumah sakit terus menurun hingga tinggal 973 orang per Jumat (10/9), menyusul kasus sembuh lebih banyak dibanding penambahan kasus baru.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan Covid-19 Bantul di Bantul, Jumat (10/9), kasus konfirmasi dalam sehari bertambah 95 orang, sementara pasien yang sembuh sebanyak 187 orang, sedangkan kasus konfirmasi yang meninggal berjumlah tiga orang.Dengan perkembangan kasus harian itu, maka total kasus positif Covid-19 di Bantul secara kumulatif menjadi 55.755 orang, dengan telah sembuh 53.274 orang, sementara kasus kematian menjadi 1.508 orang, sehingga kasus aktif berjumlah 973 orang.
Kasus aktif Covid-19 itu domisili tersebar di 17 kecamatan se-Bantul, dengan kasus terbanyak dari Kecamatan Banguntapan 221 orang, kemudian Kecamatan Sewon 155 orang, sisanya merata di 15 kecamatan dengan angka puluhan orang.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan daerah tersebut saat ini sudah dinyatakan turun level dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yakni dari level 4 menjadi level 3, seiring makin terkendalinya pandemi Covid-19 di daerah itu. Meski demikian, ia tetap mengimbau kepada seluruh warga masyarakat Bantul untuk senantiasa tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 walaupun Bantul sudah dinyatakan turun level, karena pandemi Covid-19 masih bisa naik dan bisa turun.
"Mari bersama kita putus rantai penyebaran Covid-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas," katanya.
Pemkab bersama TNI dan Polri, serta organisasi lain terus bekerja sama melakukan percepatan capaian vaksinasi, mengingat sasaran vaksinasi di Bantul sebanyak 836 ribu jiwa, sementara hingga kini sudah mencapai 48 persen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
