Pemkot Kediri Masih Kaji Lokasi Wisata Buka
Red: Muhammad Fakhruddin
Seorang pengunjung melintas di depan Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) yang masih ditutup di Kediri, Jawa Timur, Jumat (10/9/2021). Sejumlah obyek wisata di Kediri masih belum dibuka meskipun daerah tersebut mengalami penurunan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari level 3 menjadi PPKM level 2. | Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, masih mengkaji izin untuk pembukaan lokasi wisata menyusul dengan semakin turunnya level PPKM di masa pandemi COVID-19 di Kediri.
"Kami masih kaji dulu. Ini boleh dibuka, anak-anak tidak boleh ke situ (lokasi wisata), di samping itu sekolah boleh (anak-anak masuk sekolah). Jadi, masih kaji kaji sambil persiapan," kata Wali Kota Abdullah Abu Bakar di Kediri, Ahad (19/9.
Level PPKM di Kota Kediri saat ini sudah turun. Namun, Wali Kota tetap mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap waspada mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Waspada dilakukan di seluruh lokasi, terutama tempat keramaian. Masyarakat juga tetap dianjurkan mengenakan protokol kesehatan yang ketat dengan selalu mengenakan masker, jaga jarak dan rajin mencuci tangan.
"Level bisa naik turun, okelah sekarang dua (level dua), tapi tidak menutup besok satu, bisa empat. Kalau empat, kita sangat dirugikan, yang dirugikan adalah ekonomi, karena mengulang dari awal lagi. Ini harus dijaga bersama-sama, jangan takut sama polisi, Satpol PP, sama saya. Tidak ada siapa pun harus bermasker, tidak boleh berkerumun," kata Wali Kota.
Di Kota Kediri, hingga kini taman maupun tempat wisata masih tertutup untuk umum. Khusus untuk taman kini dimanfaatkan untuk lokasi vaksinasi massal. Masyarakat bisa datang ke lokasi taman di Kota Kediri untuk tujuan ikut vaksinasi dan bukan berwisata.
Beberapa taman yang dimanfaatkan misalnya di Taman Sekartaji Kediri, Taman Brantas, maupun Taman Tirtoyoso Kediri. Lokasi itu dimanfaatkan, selain luas juga lebih rindang. Banyak pohon besar dan tempatnya terbuka, membuat masyarakat yang ikut vaksinasi juga lebih nyaman.
Sebelum pandemi COVID-19, lokasi taman menjadi salah satu tujuan warga Kota Kediri untuk berkumpul. Di Taman Brantas, banyak wahana olahraga yang bisa dimanfaatkan, di antaranya arena BMX, skateboard, jogging track, senam, pedestarian dan taman bunga. Namun, semenjak pandemi COVID-19, lokasi taman ditutup untuk umum dan hanya dimanfaatkan sebagai lokasi vaksinasi.
Selain itu, di Kota Kediri ada banyak lokasi wisata, salah satunya Goa Selomangleng. Tempat wisata bersejarah ini menjadi pusat kunjungan warga Kota Kediri. Selain ke goa, pengunjung juga bisa menikmati peninggalan sejarah di Museum Airlangga, Kediri.
Namun, semenjak pandemi COVID-19 hingga sekarang aktivitas wisata di lokasi goa ditutup untuk umum. Hal ini juga mengikuti kebijakan dari pemerintah, untuk mengurangi kerumunan massa.
Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi menegaskan bahwa pihaknya tetap menyiagakan personelnya untuk operasi yustisi demi mencegah kerumunan warga, menekan penyebaran COVID-19. "Di level dua ini, kami melaksanakan analisis dan evaluasi, titik-titik penyekatan di dalam kota kami buka, kontrolnya operasi yustisi," kata Kapolres.
Ia mengatakan, titik penyekatan di dalam kota itu dibuka dengan berbagai pertimbangan, salah satunya agar roda perekonomian masyarakat kembali menggeliat. "Ini dibuka sekat di dalam kota, karena perekonomian ini kasihan sudah lama mati suri, apalagi di Jalan Doho dan jalan lainnya," kata dia.
Di Kota Kediri, hingga Sabtu (18/9) terdapat 3.973 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 45 orang yang masih dirawat, 3.554 orang telah sembuh, dan 379 orang telah meninggal dunia.