Uji Coba Wisata Kota Batu, Pengunjung Masih Jauh dari Target

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani

Jatim Park, salah satu obyek wisata di Malang, Jawa Timur.
Jatim Park, salah satu obyek wisata di Malang, Jawa Timur. | Foto: Republika/Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Uji coba tempat wisata Jawa Timur Park (JTP) 2 masih belum memberikan hasil siginfikan. Jumlah pengunjung yang berwisata masih jauh dari target yang diharapkan.

Guest Relation Officer JTP 2, Edo Mayranda Hardi Pratama mengatakan, euforia pengunjung selama sepekan terakhir pada umumnya cukup bagus. Banyak pengunjung dalam dan luar kota hadir di tempat wisatanya. Namun euforia ini masih terkendala dengan regulasi larangan masuk anak usia di bawah 12 ke tempat wisata.

"Itu jadi banyak sekali keluarga yang kembali," kata Edo saat dihubungi wartawan, Selasa (21/9).

Saat pertama kali buka, JTP 2 mendapatkan kunjungan kurang lebih 140 orang. Namun pengunjung yang harus dikembalikan ke rumah sekitar 150 orang. Secara keseluruhan, rata-rata JTP 2 hanya menerima 100 pengunjung sehingga jauh dari target 25 persen yang telah ditentukan.

Menurut Edo, sekitar 50 sampai 60 persen pengunjung yang ditolak karena membawa anak kecil. Hal ini wajar mengingat segmentasi pengunjung JTP 2 lebih pada anak-anak. Banyak orang tua ingin menyenangkan anaknya tapi terkendala regulasi.

Pada umumnya, pengunjung JTP 2 masih berasal dari beberapa daerah di Jatim. Namun ada pula pengujung dari Semarang, Jakarta dan Yogyakarta. Meskipun demikian, rata-rata jumlah harian pengunjungnya masih di bawah 25 persen dari total kapasitas.

"Pada saat (selesai) PSBB dulu, itu 50 persen, kapasitas masih 3.000 orang per hari. Tapi ini masih 100 orang rata-rata per hari, jadi masih jauh dari angka 25 persen yang ditentukan pemerintah," jelasnya.

Untuk menghadapi masalah ini, JTP 2 sebenarnya telah menyiapkan beberapa siasat. Sebut saja menambah wahana baru dan mendatangkan beberapa satwa seperti giant otter dari Singapore Zoo. Namun dengan regulasi larangan pengujung di bawah usia 12 tahun, JTP 2 tidak bisa bergerak lebih banyak.

Di sisi lain, JTP 2 juga telah menyediakan playground di luar area untuk pengunjung yang tidak bisa masuk tempat wisata. "Barangkali ada yang membawa baby sitter dan orang tuanya mau masuk mungkin bisa main di area situ. Tapi itu juga banyak sekali yang tidak mau, itu hanya opsi saja," katanya.

Sejauh ini, kata Edo, playground itu hanya diisi sekitar satu sampai dua pengujung. Hal ini bisa terjadi lantaran tidak banyak pengunjung membawa baby sitter. Pengujung tidak ingin meninggalkan anaknya sendiri di luar area tempat wisata.

Edo berharap Covid-19 bisa terkendali sehingga dida ekonomi dapat bergerak kembali. "Khususnya kita di dunia pariwisata, karena bagaimanapun kita sudah mulai beradaptasi, sudah mulai menyiapkan semua agar bisa berwisata secara aman, dan nyaman," kata dia menambahkan.

Terkait


Enam Objek Wisata Jabar Jadi Percontohan Standar CHSE

Menhub: Penerapan Ganjil-Genap Cegah Kepadatan Tempat Wisata

Dispar DIY : Turun Level 2, Semua Tempat Wisata Boleh Buka

Cegah Klaster Covid, Ancol Sebar CCTV untuk Pantau Keramaian

Disparbud Jabar Waspadai 'Revenge Tourism'

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark