Kontingen Sumut Berangkat ke PON Papua Secara Bertahap
Sejumlah atlet dan ofisial asal Sumatra Utara (Sumut) mengikuti apel pelepasan kontingen PON Papua asal Sumatra Utara di Lapangan Wisma Atlet Dispora Sumut, Kota Medan, Sumatera Utara, Ahad (19/9/2021). Sebanyak 331 atlet dan official asal Sumut akan berlaga di PON Papua pada 2-15 Oktober 2021 mendatang.
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis mengatakan, keberangkatan kontingen Sumatra Utara (Sumut) untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua dilakukan secara bertahap. Ini mengingat keterbatasan penginapan di Papua.
Menurut John, keberangkatan kontingen Sumut ke Papua dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan jadwal pertandingan, mengingat keterbatasan penginapan.
"Tidak ada keberangkatan rombongan besar. Semua atlet sudah siap bertanding dan sekarang mereka tinggal menunggu keberangkatan ke Papua," kata John, Rabu (22/9).
Keberangkatan kontingen Sumut ke Papua diawali cabang olahraga futsal pada Senin (20/9), selanjutnya panjat tebing, sepak bola, dayung, sepatu roda, dan sepak takraw pada Kamis (23/9).
Kemudian judo, wushu dan panahan pada Sabtu (25/9), disusul cabang olahraga bola voli pada Ahad (26/9) dan senam, taekwondo, serta menembak pada Senin (27/9). Lalu biliar pada Rabu (29/9), Kamis (30/9), akan berangkat tim catur, anggar, dan renang terbuka.
Sehari kemudian, Jumat (1/10), berangkat tim atletik, tinju dan bulu tangkis, menyusul kemudian balap motor, pencak silat, hoki, dan angkat besi pada Sabtu (2/10).
Baca juga : KPK Panggil Anies, Pengamat: Jangan Campur Hukum dan Politik
Selanjutnya gulat dan senam ritmik pada Ahad (3/10), disusul tarung derajat pada Senin (4/10). Renang dan loncat indah berangkat pada Rabu (6/10), kemudian angkat berat pada Kamis (7/10) dan terakhir cabang bola basket pada Jumat (8/10).
Lebih lanjut, John mengungkapkan, KONI Sumut tidak memasang target pada PON kali ini. Sumut hanya membidik hasil lebih baik dari PON sebelumnya.
"Kami tidak bisa memasang target karena hampir dalam dua tahun ini tidak ada event. Jadi, kami tidak bisa mengukur kemampuan atlet dan juga kontingen lainnya," ungkap John.
John pun memprediksi permasalahan yang sama juga dialami oleh kontingen lainnya. "Bukan hanya kami, kontingen lain juga mengalami hal yang sama. Kami hanya berharap atlet kami mampu membuat kejutan pada PON kali ini," kata dia berharap.
Komentar