Kemensos Serahkan Bantuan ke Yatim Korban Covid di Sleman
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kemensos Serahkan Bantuan ke Yatim Korban Covid di Sleman. Anak yatim piatu akibat Covid 19 | Foto: Republika
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Sebanyak 239 anak yatim, piatu dan yatim piatu korban covid di Sleman menerima bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos). Bantuan secara simbolis diserahkan Menteri Sosial, Tri Rismaharini, kepada 20 perwakilan penerima.
Ratusan penerima sejumlah bantuan dari Mensos yang dipusatkan di GOR Bahurekso ini tidak cuma dari Sleman. Mereka dari daerah di Jateng seperti Karanganyar, Pati, Demak, Kudus, Jepara, Banyumas, Grobogan, Semarang, Salatiga dan Kendal.
Pada penyerahan bantuan sosial yang merupakan kunjungan spesifik bersama Komisi VIII DPR RI itu Kemensos mendistribusikan bantuan ke 937 yatim, piatu dan yatim piatu korban covid. Bantuan aksesibilitas ke 23 penerima senilai Rp 206,5 juta.
Kemudian, bantuan kebutuhan dasar dengan sasaran 284 penerima senilai Rp 282,2 juta, bantuan kewirausahaan dengan jumlah 118 orang dengan nilai total mencapai Rp 152,8 juta. Serta, pelatihan bagi 57 penerima dengan nilai Rp 34,7 juta.
Risma mengatakan, Kemensos sejauh ini telah melakukan pendataan kepada sekitar 28.000 anak-anak korban covid untuk mendapatkan bantuan. Jumlah tersebut masih bisa bertambah karena banyak daerah yang belum menyetorkan data ke Kemensos.
"Setiap anak-anak akan diberi bantuan uang per bulan Rp 200.000," kata Risma, Jumat (24/9).
Pada kesempatan itu, Risma juga memberikan motivasi pada anak-anak korban covid yang telah kehilangan orang tuanya. Ia berpesan agar mereka selalu semangat dan kuat untuk menjalani kehidupan ke depannya, sehingga bisa terus giat belajar.
Bupati Sleman, Kustini Purnomo menuturkan, bantuan ke anak-anak korban covid ini merupakan wujud perhatian sesuai usulan yang dilaporkan Pemkab Sleman ke Kemensos. Ia mengaku bersyukur, Sleman mendapat jawaban yang cukup cepat.
Kustini juga memberikan apresiasinya atas keterbukaan sebagian keluarga korban yang tidak mau menerima bantuan dari pemerintah. Sebab, saat ini merasa masih mampu dan berharap bantuan tersebut diberikan kepada yang lebih membutuhkan.
"Keterbukaan dan kejujuran ini yang sangat kami harap agar bantuan dapat merata dan tepat sasaran untuk meringankan saudara-saudara kita yang lebih berhak," ujar Kustini.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sleman, Eko Suhargono menambahkan, Pemkab Sleman melalui Dinsos ke depannya akan terus melakukan pendataan. Terutama, agar bisa menganalisis masyarakat Sleman yang perlu mengakses bantuan dari pemerintah.
"Warga yang tidak mampu akan terus coba kita data untuk mendapatkan bantuan, baik ekonomi, pendidikan maupun kesehatan," kata Eko.